Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Teror

Filipina Buru Dua Pelaku Bom di Isulan

Foto : AFP/ STR

Selidiki TKP l Petugas polisi sedang mengumpulkan barang bukti di lokasi teror bom di Kota Isulan, Mindanao, pada Rabu (29/8) pagi. Teror bom yang terjadi pada Selasa (28/9) malam itu menyebabkan dua orang tewas.

A   A   A   Pengaturan Font

SULTAN KUDARAT - Aparat berwenang di Filipina diwartakan pada Rabu (29/8) tengah memburu dua pria pelaku bom yang menewaskan dua orang dalam acara festival pasar malam di Kota Isulan pada Selasa (28/8) malam. Dalam aksi teror bom di Isulan, selain mengakibatkan korban jiwa juga telah melukai 35 orang lainnya termasuk diantaranya dua tentara Filipina.

"Seorang pria telah meninggalkan bom rakitan dalam sebuah tas dekat toko kelontong saat banyak warga Kota Isulan memperingati hari jadi kota ke-61 tahun. Pelaku bom dan seorang rekannya yang menunggu di atas sepede motor berhasil meloloskan diri," demikian pernyataan Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana.

Kelompok simpatisan Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror bom di Isulan itu. Sobejana menyatakan bahwa kuat dugaan bahwa kelompok simpatisan ISIS Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF) berada di balik aksi teror bom ini.

Juru bicara militer regional Filipina, Kapten Arvin Encinas menegaskan dugaan Sobejana dengan menyatakan bahwa aksi teror bom itu sebagai balasan atas serangan terhadap BIFF yang telah berencana melakukan serangkaian aksi teror bom di sebagian wilayah selatan Mindanao. "Mereka ingin membuat kekacauan di wilayah ini," kata Encinas.

Menurut saksi mata bernama Judy Sapto, ledakan bom di Isulan amat keras sehingga sempat membuat kepanikan warga yang tengah bersuka ria dalam festival pasar malam di Isulan.

"Saya mendengar ledakan yang amat keras dan setelah itu saya segera meninggalkan lokasi," kata Judy.

Berdasarkan keterangan pejabat di kantor Wali Kota Isulan, aparat telah menemukan dua bom lain yang tak sempat meledak di sekitar lokasi pasar malam dan bom-bom itu telah dijinakkan oleh otoritas yang berwenang.

Konflik Dalam Negeri

Serangan bom ini terjadi kurang dari sebulan setelah sebuah kendaraan yang membawa bom menerobos sebuah pos pemeriksaan militer di Pulau Basilan dan menewaskan 10 orang.

Saat ini diperkirakan masih terdapat beberapa kelompok militan yang melakukan perlawanan terhadap pemerintahan di Manila. Setelah beberapa dekade terjadi aksi pemberontakan, pihak pemerintah Filipina memperkirakan sudah 100 ribu orang tewas akibat konflik dalam negeri ini.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, masih menerapkan status darurat militer di Mindanao hingga pengujung tahun ini setelah tahun lalu kelompok militan pro-ISIS menguasai wilayah selatan Kota Marawi. Ajudan Duterte mengecam aksi teror bom di Isulan dan mengatakan bahwa aksi ini bisa menyebabkan status darurat militer bisa diperpanjang.

Aksi teror bom di Filipina terjadi setelah pemerintah pimpinan Duterte meneken berlakunya undang-undang otonomi Bangsamoro dengan harapan hal ini bisa mengakhiri konflik di Filipina selatan.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top