
Festival Mangrove Jadi Wujud Nyata untuk Gencarkan Upaya Pelestarian Lingkungan
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim saat menghadiri penanaman mangrove dalam Festival Mangrove di Lampung Timur, Sabtu (11/1/2025).
Foto: ANTARA/Ruth Intan Sozometa KanafiLampung Timur - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim mengatakan bahwa adanya kegiatan Festival Mangrove yang dilakukan di Desa Purworejo, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur menjadi wujud pelestarian lingkungan.
"Ini adalah reses perdana sebagai DPR RI dan dari dulu memang senang berfestival dan berkegiatan pelestarian lingkungan seperti menanam pohon serta mangrove," ujar Chusnunia Chalim di Lampung Timur, Sabtu.
Ia mengatakan pelaksanaan Festival Mangrove yang dilakukan di Kabupaten Lampung Timur tersebut menjadi salah satu wujud pelestarian lingkungan yang terintegrasi dengan kegiatan wisata.
"Melalui Festival Mangrove ini kita coba memperkenalkan pelestarian lingkungan sejak dini kepada generasi muda melalui berbagai kegiatan wisata," katanya.
Dia menjelaskan semua pihak harus terus bergandengan tangan terutama dalam menjaga alam secara berkelanjutan untuk masa depan generasi penerus.
"Bila kita berbicara tentang kelestarian lingkungan dua kecamatan yakni Labuhan Maringgai dan Pasir Sakti ini abrasinya cukup tinggi, dan 10-15 tahun lalu ada kesadaran bersama untuk menanam mangrove," ucapnya.
Menurut dia, dengan adanya tanaman mangrove selain mencegah abrasi juga dapat berguna sebagai sabuk pengaman dari gelombang besar, dan dapat dimanfaatkan untuk pariwisata.
"Oleh karena itu mengawali 2025, Festival Mangrove dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menanam dan melestarikan mangrove melalui paket eco wisata. Kegiatan seperti ini akan terus dilakukan, sebab dengan menanam mangrove kita berbahagia dan alam berbahagia, mari kita sayangi bumi," tambahnya.
Dalam kegiatan Festival Mangrove yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB dilakukan sejumlah kegiatan yakni melakukan susur sungai mengitari hutan mangrove dengan waktu perjalanan 1,5 jam pulang pergi, dan melakukan penanaman mangrove secara langsung di area hutan mangrove sebagai bentuk edukasi kepada wisatawan yang diperkirakan hadir sebanyak 150 orang.
Berita Trending
- 1 Ditlantas Polda Babel awasi pergerakan kendaraan lintas kabupaten
- 2 Jangan Beri Ampun Pelaku Penyimpangan Impor. Itu Merugikan Negara. Harus Ditindak!
- 3 Andreeva Kejutkan Iga Swiatek dan Lolos ke Semifinal Dubai Open
- 4 Bima Arya Tegaskan Retret Kepala Daerah Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan
- 5 Dibalut Budaya Tionghoa, Ini Sinopsis Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House)
Berita Terkini
-
Lulusan Poltekpel Barombong Diminta Siap Hadapi Green Shipping di Industri Maritim
-
Rakyat Jerman Memilih Parlemen dalam Pemilu yang Diawasi Ketat Eropa dan AS
-
Lewat Diklat M-ITP, BPSDMP Dorong SDM Penerabang Berkelas Dunia
-
Menteri PKP Ingin Lahan Eks BLBI di Karawaci Dibangun Rumah untuk MBR
-
Ini 3 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum #KaburAjaDulu ke Luar Negeri