Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Fenomena Loud Luxury Versus Quiet Luxury, Apa Bedanya?

Foto : Getty Images

Bottega Veneta.

A   A   A   Pengaturan Font

Editorialist

Brand-brand ini tidak memamerkan koleksi mereka di pekan mode di seluruh dunia, juga tidak berinvestasi dalam kampanye pemasaran besar. Hanya mereka yang memiliki mata terlatih, atau yang termasuk dalam lingkaran kaya raya, yang akan mengenali produk-produk yang termasuk dalam kategori quiet luxury.

Terlepas dari itu, kedua kategori ini sebenarnya juga merupakan bagian dari marketing banyak luxury brand. Tak sedikit yang sadar akan dua hal ini dan sengaja membuat loud luxury untuk massa yang lebih luas, juga memproduksi produk quiet luxury dengan harga jual lebih mahal untuk target market yang lebih eksklusif.

Pasalnya, kaum pecinta quiet luxury umumnya bersedia membayar harga yang lebih mahal untuk mengenakan pakaian buatan tangan yang indah, yang menampilkan keunggulan bahan.

Editorialist

Salah satu tokoh yang terkenal mencintai quiet luxury adalah Mark Zuckerberg. Pendiri Facebook itu merupakan salah satu pecinta quiet luxury. Siapa yang tak tahu tren berpakaian Zuckerberg yang kerap dikritik karena hanya mengenakan kaos dan celana denim kasual.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top