Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Fenomena Langit Yang Memukau Banyak Terjadi DI Bulan Agustus 2021

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Setiap bulan akan selalu ada fenomena langit yang pernah terjadi, entah dapat terlihat dengan jelas atau tidak. Agustus 2021 pun tidak kalah dengan peristiwa menarik lainnya. Selama Agustus 2021 akan ada sejumlah fenomena langit yang bisa disaksikan dengan mata telanjang.

Dilansir dari In The Sky, Selasa (3/8/2021), berikut ini lima peristiwa langit yang akan terjadi pada Agustus 2021:

  1. Konjungsi Bulan dan Venus

Satelit alami Bumi akan melakukan konjungsi pada 11 Agustus mendatang, di mana Venus akan berada pada jarak 4 derajat di sebelah utara Bulan.

Pasangan ini akan mulai terlihat di langit malam sekitar pukul 19:08 WIB dengan ketinggian 30 derajat di atas ufuk barat.

Keduanya akan tenggelam menuju cakrawala pada pukul 20:16 WIB, sekitar dua jam 20 menit setelah Matahari.

Untuk menemukan keduanya, Bulan dan Venus berada di konstelasi Virgo.

  1. Hujan meteor Perseid

Hujan meteor Perseid akan aktif dari 17 Juli hingga 24 Agustus, namun puncak meteor akan terjadi pada 12 Agustus 2021.

Selama periode tersebut, pengamat memiliki peluang untuk melihat meteor Perseid di konstelasi Perseus.

Hujan meteor Perseid akan terlihat sekitar pukul 00:19 WIB ketika titik pancarannya naik di atas ufuk timur dan akan tetap aktif hingga fajar menyingsing sekitar pukul 05:39 WIB.

Puncak hujan meteor akan terjadi sekitar pukul 06:00 WIB sehingga hujan meteor kemungkinan akan menghasilkan tampilan terbaiknya sesaat sebelum fajar.

Pada puncaknya, hujan meteor Perseid diperkirakan akan menghasilkan 150 meteor per jam namun dengan syarat diamati dalam kondisi langit yang sangat gelap dan pancaran terletak tepat di atas kepala.

Hujan meteor Perseid sendiri berasal dari komet 109P/Swift-Tuttle.

  1. Hujan meteor Kappa Cygnid

Berbeda dengan Perseid yang merupakan hujan meteor mayor atau berintensitas tinggi, hujan meteor Kappa Cygnid memiliki intensitas rendah.

Hujan meteor ini akan aktif dari 3 Agustus hingga 25 Agustus, namun puncaknya akan terjadi pada 18 Agustus 2021.

Selama periode ini, pengamat memiliki peluang untuk melihat meteor Kappa Cygnid di konstelasi Draco.

Hujan meteor akan aktif sekitar pukul 02:31 WIB saat titik pancarannya terbenam di bawah ufuk barat.

Hujan meteor Kappa Cygnid kemungkinan akan menghasilkan tampilan terbaiknya sekitar pukul 21:00 WIB, saat titik pancarannya tertinggi di langit.

Pada puncaknya, hujan meteor ini diperkirakan akan menghasilkan sekitar tiga meteor per jam dengan syarat pengamatan dilakukan di lokasi yang sangat gelap dan pancaran pancuran terletak tepat di atas kepala.

  1. Konjungsi Bulan dan Saturnus

Bulan dan Saturnus akan berbagi kenaikan yang sama pada 21 Agustus mendatang.

Planet bercincin itu akan berada pada jarak 3 derajat dari Bulan dan dapat diamati di konstelasi Capricornus.

Pasangan ini dapat dilihat sekitar pukul 18:07 WIB dengan ketinggian 22 derajat di atas ufuk timur. Keduanya akan mencapai titik tertinggi di langit pada 22:38 WIB dengan ketinggian 77 derajat di atas cakrawala selatan.

Bulan dan Saturnus akan tenggelam di bawah 7 derajat di atas ufuk derajat pada pukul 04:13 WIB.

  1. Bulan Purnama

Bulan Purnama Agustus 2021 akan terjadi pada 22 Agustus. Pengamat dapat mulai melihat Bulan Purnama pada pukul 19:01 WIB.

Bulan Purnama Agustus juga disebut sebagai Sturgeon Moon, menurut Farmers' Almanac di Amerika Serikat.

Biasanya, ada 12 Bulan Purnama setiap tahun, meskipun Blue Moon terkadang terjadi setiap dua hingga tiga tahun.

Bulan Purnama yang terjadi setiap bulannya memiliki nama unik dan hal ini dipengaruhi oleh praktik budaya serta agama di seluruh dunia.

Nama-nama yang digunakan dalam almanak itu mengklaim Bulan memiliki asal-usul kuno dari suku-suku asli Amerika.

Bulan Purnama 22 Agustus adalah yang ketiga dari empat bulan purnama yang jatuh antara titik balik Matahari Juni dan ekuinoks September, yang berarti bahwa itu adalah Bulan biru (blue moon).

Penggunaan istilah ini diciptakan oleh Maine Farmers' Almanac pada 1930-an sebagai bagian dari upayanya untuk menciptakan kembali kalender penduduk asli Amerika.

Mengikuti praktik sejarah, almanak membagi tahun menjadi empat musim, dipisahkan oleh ekuinoks dan solstis Matahari.

Namun, setiap 2,8 tahun sekali, salah satu musim akan memiliki empat Bulan Purnama, bukan tiga Bulan Purnama seperti biasanya.

Nama Bulan biru diberikan kepada Bulan ketiga dari empat Bulan purnama tersebut.

Meski begitu, secara umum dan luas, Bulan Purnama Agustus disebut sebagai Sturgeon Moon karena meningkatnya jumlah ikan air tawar bernama sturgeon.

Nama lain untuk Bulan Purnama ini mencakup Grain Moon, Green Corn Moon, Fruit Moon, dan Barley Moon, semuanya terinspirasi dari berbagai tanaman yang bisa dipanen pada Agustus.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top