Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Fenomena Gerhana Bulan Darah, Simak Mitosnya dari Seluruh Dunia

Foto : The Conversation/Shutterstock

Gerhana bulan.

A   A   A   Pengaturan Font

Mitos buruk gerhana bulan

Bagi banyak peradaban kuno, "gerhana bulan" dipercaya sebagai sesuatu yang datang dengan niat jahat. Masyarakat Inca kuno, misalnya, menafsirkan warna merah tua sebagai jaguar yang menyerang dan memakan bulan. Mereka percaya bahwa jaguar akan mengalihkan perhatiannya ke Bumi, sehingga orang-orang akan berteriak, mengayunkan tombak dan membuat anjing mereka menggonggong dan melolong, dengan harapan dapat menimbulkan suara yang cukup keras untuk mengusir jaguar tersebut.

Pada masa Mesopotamia kuno, gerhana bulan dianggap sebagai serangan langsung terhadap raja. Mengingat kemampuan mereka untuk memprediksi gerhana dengan akurasi yang masuk akal, mereka akan menempatkan seorang raja pengganti selama durasinya. Seseorang yang dianggap dapat dikorbankan (ini bukanlah pekerjaan yang diminati), akan berpura-pura menjadi raja, sementara raja yang sebenarnya akan bersembunyi dan menunggu gerhana berlalu. Raja pengganti kemudian akan menghilang dengan mudah, dan raja yang lama akan dipulihkan.

Beberapa cerita rakyat Hindu menafsirkan gerhana bulan sebagai akibat dari setan Rahu yang meminum ramuan keabadian. Dewa kembar matahari dan bulan segera memenggal kepala Rahu, namun setelah meminum ramuan tersebut, kepala Rahu tetap abadi. Untuk membalas dendam, kepala Rahu mengejar matahari dan bulan untuk memangsanya. Jika ia berhasil menangkap mereka, maka akan terjadi gerhana - Rahu menelan bulan, yang kemudian muncul kembali dari lehernya yang terpenggal.

Bagi banyak orang di India, gerhana bulan dianggap membawa kesialan. Mereka menutupi makanan dan air serta melakukan ritual pembersihan. Perempuan hamil, khususnya, tidak boleh makan atau melakukan pekerjaan rumah tangga, untuk melindungi janin mereka.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top