Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketahanan Sektor Pertanian

FAO Tampilkan Kisah Petani dan Nelayan Bertahan dari Dampak Pandemi

Foto : BPS.GO.ID

Perwakilan FAO di Indonesia, Rajendra Aryal

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO) menampilkan berbagai kisah para petani dan nelayan, para gembala ternak, dan komunitas masyarakat hutan bertahan selama pandemi Covid-19 merebak. Tampilan kisah heroik itu digelar melalui pameran virtual.

Dalam keterangan tertulis organisasi tersebut yang diterima di Jakarta, Rabu (9/2), menyebutkan kalau FAO menggunakan kanal digital untuk menampilkan berbagi praktik terbaik pertanian dengan teknologi tiga dimensi melalui pameran tersebut.

Menurut FAO, sektor pertanian di Indonesia telah mengalami percepatan terkait digitalisasi, terutama di masa pandemi dan digitalisasi kian menjadi hal penting bagi para petani dan bagi pembangunan pertanian di Indonesia.

Pentingnya digitalisasi bagi petani juga kian terlihat di tengah masa pandemi terutama dengan banyaknya kebijakan yang membatasi pergerakan barang dan manusia.

"Selama masa pandemi yang sulit, kami tidak punya pilihan lain selain memodernisasi sistem kami, terutama dalam rantai nilai pangan. Jika melihat statistik, ada juga pertumbuhan layanan komunikasi selama pandemi. Layanan mobile, pemasaran dalam jaringan (daring), e-commerce, big data, blockchain, GIS dan platform geospasial dan sistem manajemen pengetahuan telah menjadi bagian dari masyarakat modern, dan sekarang para petani menggunakannya untuk kehidupan sehari-hari mereka," kata Perwakilan FAO di Indonesia, Rajendra Aryal, seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut disebutkan, kalau pameran virtual yang digelar tersebut juga menampilkan kisah para pelaku sektor kesehatan hewan, pertanian, kelautan, perikanan, dan kehutanan, melalui laman www.pahlawanpangan.com yang dapat diakses oleh para pengunjung.

Stan Virtual

Selain stan virtual dan bioskop, para pengunjung, jelasnya, juga dapat melihat model peternakan unggas yang telah menerapkan skema bio-sekuriti 3Zones untuk mencegah kuman yang dapat mencemari peternakan dan produk makanan.

Salah satu yang ikut ditampilkan yaitu miniatur perikanan tambak Beje. Miniatur tersebut merupakan metode perikanan tradisional Kalimantan Tengah yang juga mampu bertahan selama pandemi Covid-19.

"Dengan semakin banyak orang memiliki akses ke jaringan internet yang lebih cepat di negara Indonesia, maka pertanian digital menjadi salah satu kendaraan utama untuk mengubah sistem pangan Indonesia. Mari kita ingat juga dengan fakta bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar, memiliki masalah dengan akses geografis di banyak tempat. Oleh karena itu, digitalisasi tetap menjadi kunci transformasi pertanian pangan di Indonesia," tutup Aryal.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top