Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Covid-19 I Sejumlah Negara Mulai Hentikan Ekspor untuk Kepentingan Rakyatnya

FAO Nyatakan Krisis Pangan Global Sudah di Depan Mata

Foto : SANJAY KANOJIA/AFP

MENANTI MAKANAN GRATIS I Para tunawisma menunggu di sepanjang jalan untuk menerima makanan gratis selama lockdown yang diberlakukan pemerintah sebagai langkah pencegahan Covid-19, di Allahabad, India, Senin (13/4). Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menyatakan krisis pandemi yang berlarut-larut dapat membuat krisis pangan dunia.

A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia juga akan mengarah kepada lockdown apabila pemutusan mata rantai Covid-19 tidak dilakukan intensif dan disiplin, bahkan diperkirakan bisa sampai Juni. Implikasinya, semakin lama lockdown, Indonesia akan krisis pangan.

Menurut Sigit, Indonesia rajin impor karena beralasan murah dan bisa untung. Padahal, yang mendapat untung pemburu rente. "Bagi rent seeking lebih untung meski rakyatnya mati," katanya.

Sigit mengungkapkan, sekarang ini, sejumlah komoditas yang bisa diproduksi di dalam negeri diimpor, seperti impor jagung, gula, beras, dan tepung singkong. Malah, Indonesia sekarang ini importir gandum nomor dua dunia. "Pertanyaannya, karena sudah biasa impor, kenapa khawatir dengan krisis pangan? Kenapa tidak impor saja? Kalau dijawab, sekarang tidak bisa, kenapa tidak dipikirkan dari dulu," ujarnya.

Sigit mengatakan dari dulu akademisi dan peneliti pangan di Indonesia sudah mengingatkan pemerintah untuk sungguh-sungguh membangun kedaulatan pangan. Sebab di saat terjadi sesuatu di dunia, pasti masing-masing negara mementingkan rakyatnya. Sekarang negara pengekspor, seperti India, Vietnam, dan Thailand yang jadi andalan impor beras Indonesia sudah menyatakan tak akan mengekspor.

"Kita sudah ingatkan terus, tapi terus saja kebijakan bias politisi rent seeking. Suruh dia mencari pangan? Pasti tidak bisa karena tidak ada yang menjual lagi di pasar dunia?" papar Sigit.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top