Faktor Eksternal Kian Dominan

Jakarta - Depresiasi rupiah diperkirakan masih berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Pelemahan rupiah terhadap dollar AS lebih banyak diakibatkan oleh faktor eksternal, termasuk peningkatan probabilitas kenaikan bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dan meredanya tensi geopolitik di Suriah.

"Outlook kenaikan suku bunga The Fed mendorong dollar AS menguat terhadap mata uang dunia, termasuk rupiah," kata Kepala riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, kemarin. Dia menambahkan apresiasi dollar AS juga didukung oleh meredanya tensi geopolitik serta tingginya imbal hasil obligasi Amerika Serikat.

Kondisi itu mendorong aliran dana keluar dari negara berkembang. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (23/4), melemah 80 poin dari akhir pekan lalu menjadi 13.943 rupiah per dollar AS. Analis PT Valbury Asia Futures, Lukman Leong menambahkan kenaikan imbal hasil surat utang AS seiring dengan potensi kenaikan inflasi menyusul meningkatnya data tenaga kerja di negeri Paman Sam.

Ant/E-10