Fadli Zon Lantik Pengurus Bundo Kanduang 2022-2027
Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR yang juga Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) Fadli Zon (kanan) menyerahkan Bendera Pataka kepada Ketua Bundo Kandung Nurdiati Akma (kiri) saat melantik Pengurus Bundo Kanduang IKM Periode 2022-2027 di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/2).
Foto: Koran Jakarta/M. FachriJakarta - Berbagai masalah terutama dekadensi moral diantaranya maraknya LGBT membuat Mantan anggota DPR Nurdiyati Akma yang menjadi Ketua Ustazah Peduli Negeri membentuk Ormas Bundo Kandung pusat. Acara pelantikan pengurus Bundo Kanduang berlangsung di gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/2).
Pelantikan pengurus Bundo Kandung dilakukan oleh Fadli Zon yang menjadi Ketua umum Ikatan keluarga Minang atau IKM. Dan dihadiri pengurus IKM sejabodetabek. Acara yang berlangsung dengan memakai adat Minang berjalan cukup meriah.
Dalam sambutan Fadli Zon menyatakan Bundo Kandung yang dipimpin oleh ibu Nurdiyati Akma menjadi motor untuk perempuan-perempuan Minang. Bundo Kanduang dapat meluruskan yang salah, dan ingatkan yang keliru. Walau di rantau perempuan Minang tetap dapat berkarya dan menjadi penggerak. Menjadi ibu perempuan perempuan Minang saya kira punya tugas sangat berat karena menjadi ibu dari adat dan budaya Minang. Peran strategis itu kita harapkan dapat diemban dan di manisvetasikan untuk berbagai bidang sosial, ekonomi keagamaan dll. Bundo Kandung ini dapat meluruskan dan berikan nasehat yang benar di berbagai hal.
Kita harapkan Bundo kandung dari Pusat ini bisa berkembang hingga propinsi, kabupaten dan desa.Sebagai orang Minang kita harusnya bangga karena ternyata dari empat pendiri bangsa ini 3 diantaranya tokoh dari Sumbar. Yakni Bung Hatta, Sultan Syahrir dan Tan Malaka.
Sedangkan Nurdiati Akma menyatakan pendirian Ormas Bundo kandung ini tidak terlepas dari mulai hilangnya adat yang menjunjung Adat Basanding Syarak, Syarat Basandi Kitabullah di masyarakat Minang. Akibanya LGBT pun telah ada di sana. Harusnya falsafah Minang itu ada di setiap pengkolan jalan tuk ingatkan betapa mulianya Falsafah dari nenek moyang kt.
Nurdiati mengaku menemui kasus LGBT di Minang dan pesta dengan miras memang fakta yang telah terjadi di sana. Tugas Bundo Kandung mencegah semakin marak hal2 buruk itu dan segera mengaktifkan surau2 di kampung seperti dulu.
Juga segera membuat gedung dakwah Bundo Kandung menurut Nurdiati yang telah berusia 74 tahun.
Redaktur: M. Fachri
Penulis: M. Fachri
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Perluas Pasar, Produk Halal RI Unjuk Gigi di Istanbul
- 3 Jika Rendang Diakui UNESCO, Pemerintah Perlu Buat "Masterplan"
- 4 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis
- 5 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
Berita Terkini
- Ngobrol Baik Bareng ABC Seputar Sensasi Citarasa
- Ini Daftar Pemenang AMI Awards 2024, Salma Salsabil dan Sal Priadi Jadi Artis Solo Terbaik
- Kemendagri Minta Pemda Siapkan Dana Hibah Pilkada Ulang 2025 Antisipasi Kotak Kosong Menang
- Besok, Presiden Korea Selatan Hadapi Voting Pemakzulan
- Paparan Kinerja Tugu Insurance Kuartal III 2024