Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Etika Kedokteran

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam teori Terawan, plak ini harus dihancurkan. Untuk menghancurkan plak digunakan heparin tadi guna mencairkan pembekuan di pembuluh darah. Heparin dimasukkan lewat kateter yang dipasang di pangkal paha pasien, menuju sumber kerusakan pembuluh darah penyebab stroke di otak. Walau banyak pasien merasa lebih baik dengan penanganan Terawan ini, IDI meragukan keamanan praktik ini.

Sebelum ini juga ada praktik "medis" yang dihentikan, juga karena teorinya belum meyakinkan. Kementerian Kesehatan pernah menghentikan praktik penyembuhan kanker yang dilakukan Warsito Purwo Teruno yang menggunakan Electro Capacitance Volume Tomography untuk mendiagnosisi kanker dan Electro Capacitance Cancer Theraphy untuk terapi kanker. Alasan penghentian, menurut Kemenkes, kegiatan Warsito tidak sesuai dengan tahapan proses penelitian yang ditetapkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes.

Baca Juga :
Olahraga dan Politik

Kini, muncul pro-kontra di masyarakat. Tidak sedikit yang membela Terawan, termasuk datang dari para tokoh dan pengusaha. Ke depan memang perlu dicari solusi atau duduk bersama antara IDI dan Terawan atau dokter-dokter lain bila ada kasus agar semua menjadi jelas. Sebab IDI berkepentingan untuk menjaga praktik yang benar secara medis. Di sisi lain, masyarakat "tidak peduli" cara atau teori yang digunakan tenaga medis. Bagi pasien yang penting sembuh, apa pun atau bagaimanapun cara yang dipraktikkan tenaga medis untuk proses penyembuhan.

Ini yang perlu dicari titik temu agar keamanan praktik dokter terjamin bagi pasien dan pasien juga disembuhkan dari penyakit yang diderita, tetapi dengan cara yang benar secara medis. Dengan begitu, ada transparansi secara medis di satu sisi, di sisi lain aman bagi pasien. Yang tak kalah penting, semoga saja dengan transparansi biaya pengobatan terjangkau. Dengan demikian, jangan hanya bagi orang kaya. Biarkan penderita kelas bawah juga menikmatinya. Jadi, harapannya, secara etika kedokteran benar, sebuah pengobatan dibenarkan, masyarakat tersembuhkan, dan berbiaya murah.

Komentar

Komentar
()

Top