Erdogan Sebut Gempa Dahsyat sebagai Malapetaka Abad Ini
Bangunan Ambruk l Seorang pria mengendarai sepeda motor melewati bangunan-bangunan yang ambruk akibat guncangan gempa di Kota Jindayris, yang dikuasai pemberontak Suriah. Setelah hampir 100 jam sejak terjadinya gempa dahsyat, korban jiwa di Turki dan Suriah telah melampaui 21.000 jiwa.
Sementara bantuan kemanusiaan dari berbagai negara telah banyak mencapai Turki, namun konvoi bantuan pertama dilaporkan baru melintasi perbatasan Turki ke Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak pada Kamis (9/2). Penyeberangan melalui daratan adalah satu-satunya cara bantuan PBB dapat menjangkau warga sipil tanpa harus melalui wilayah yang dikuasai oleh pasukan pemerintah Suriah.
Laporan KBRI Ankara
Sementara itu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara melaporkan bahwa mereka telah kembali mengirim tim evakuasi terakhir ke daerah gempa di Turki. Langkah itu diambil menyusul keberhasilan mengirimkan 4 tim evakuasi ke 4 titik gempa utama dan mengevakuasi 123 orang di hari kedua pasca gempa bumi.
"KBRI Ankara kembali mengirimkan satu tim ke daerah gempa. Tim evakuasi tersebut akan melakukan perjalanan panjang dari Ankara ke Diyarbakir, Sanliurfa, Hatay, dan Gaziantep selama tiga hari untuk menyisir WNI yang membutuhkan evakuasi ke Ankara. Tim berangkat dari Ankara pada Jumat pukul 04.00 dini hari," demikian pernyataan dari KBRI Ankara.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya