Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Moneter I Suku Bunga The Fed Diperkirakan Bakal Naik ke Level 4%

Era Rezim Suku Bunga Tinggi Dimulai

Foto : Sumber: Federal Reserve - KJ/ONES/AND
A   A   A   Pengaturan Font

Kalau itu terjadi, dampaknya akan sangat besar pada pasar keuangan dunia. Suku bunga tinggi di AS membuat obligasi pemerintah naik, sehingga akan berdampak pada emerging market seperti Indonesia dan Tiongkok. Modal akan banyak tersedot ke AS.

"Kita tahu di pasar keuangan Indonesia, hot money cukup tinggi, sangat mudah berpindah karena mereka melihat pasar mana yang menjanjikan. Ini berdampak pada menurunnya indeks, yang menandakan harga saham pasar jatuh. Selanjutnya akan diikuti melemahnya rupiah. Saat itu, pasar kita, termasuk rupiah, akan mengalami tekanan karena sebagian besar bahan baku industri kita dari impor," kata Imron.

Bank Indonesia (BI) pun tentu akan merespons mengikuti tren global, karena AS menjadi benchmark (acuan). "Suku bunga tinggi akan menjalar ke kita sekaligus menandai berakhirnya rezim bunga rendah," kata Imron.

Pada kesempatan terpisah, Pengamat Ekonomi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Aloysius Gunadi Brata, mengatakan emerging market bakal terdampak setidaknya nilai tukar akan cenderung melemah, pelunasan utang luar negeri menjadi lebih berat, larinya kapital ke luar negeri, dan neraca perdagangan juga akan terganggu. "Ini hal serius di tengah situasi ekonomi nasional dan global yang sampai saat ini serba tidak pasti," katanya.

Antisipasi dari emerging market dengan ikut menaikkan suku bunga harus diperhitungkan secara cermat dan hati-hati dengan memperhatikan pemulihan ekonomi setelah pandemi. "Jangan sampai peningkatan suku bunga menyebabkan aktivitas ekonomi menjadi demikian berat dan berkepanjangan," pungkas Aloysius.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top