Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha - BI Diharapkan Keluarkan Kebijakan Pelonggaran “Loan to Value”

Emiten Properti Optimistis di Tengah Beratnya Pasar

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Terkait dengan kenaikan BI 7 Days Reverse Repo Rate (7DRR), Theresia berharap tidak terlalu berpengaruh banyak ke industri properti. Diharapkan agar suku bunga KPR/KPA bisa 2 persen di atas 7DRR yang berada di level 4,75 persen maka suku bunga KPR/KPA bisa 6,75 persen. "Kita harapkan walaupun BI mengeluarkan kenaikan suku bunga, tapi perbankan diharapkan juga arif.

Mereka butuh adjustment 3-6 bulan dan tidak serta merta semuanya naik dua digit," imbuh dia. Sementara itu, terkait wacana pelonggaran loan to value (LTV), Theresia menegaskan bahwa pelonggaran LTV itu sangat diharapkan oleh pengembang. Sebab dengan pelonggaran LTV bisa membuka pasar lebih luas.

Sebab apabila salah satu investor mengandalkan KPR/KPA pasti tidak bisa masuk karena tidak boleh membeli produk yang indent. Sementara investor juga membutuhkan produk yang indent karena harga presale atau yield-nya lebih tinggi. Kedua, bagi konsumen yang riil bila ingin membelikan untuk anaknya juga tidak bisa.

"Jadi, bagaimana mungkin pengembang jualan barang yang sudah jadi, kecuali ready stock. Bagaimanapun semua pengembang pasti menggandalkan presale. Di situlah, kami berharap LTV diperlonggar. Apalagi Gubernur BI cukup support untuk industri properti supaya bisa lebih mapras," tambah dia.

Sekadar informasi, hingga kuartal pertama 2018, Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar 709,2 miliar rupiah, melonjak sebesar 310 miliar rupiah atau 78 persen, dibandingkan perolehan periode sama 2017 yang mencapai 398,7 miliar rupiah.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top