Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha - Penjualan Benih Jagung Hibrida Mayoritas untuk Dalam Negeri

Emiten Produsen Benih Optimistis Laba Tumbuh 20 Persen

Foto : Koran Jakarta/M.Fachri

PAPARAN PUBLIK - Direktur Utama PT BISI International Tbk, Jemmy Eka Putra (kedua dari kanan) berbincang dengan sejumlah direksi dan komisiris (dari kiri) : Komisaris Ong Mei Sian, Komisaris Utama Tjiu Thomas Effendy, dan Direktur Setiadi Setiokusumo usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik PT BISI International, di Jakarta, Senin (28/5).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Emiten produsen benih, PT BISI International Tbk (BISI) menargetkan pertumbuhan kinerja bisnis baik pendapatan dan laba tumbuh 20 persen. Dengan demikian, Perseroan menargetkan pendapatan tahun ini sebesar 2,77 triliun rupiah, dibandingkan periode sama tahun lalu 2,31 triliun rupiah.

Sementara laba bersih diharapkan sebesar 488 miliar rupiah, dibandingkan tahun lalu 406 miliar rupiah. Direktur Utama BISI, Jemmy Eka Putra, mengatakan proyeksi bisnis Perseroan tahun ini cukup optimistis, seiring dengan membaiknya kondisi makroekonomi yang didukung kebijakan pemerintah disertai dengan peningkatan infrastruktur.

Lalu, pemberian dukungan untuk pupuk ke petani, apalagi untuk benih tanaman pangan tetap dijaga seperti jagung yang tidak boleh impor, sehingga membuat harga jagung di level petani cukup stabil. Bagaimanapun bagi petani asalkan menguntungkan pasti ditanam. "Kami optimis pendapatan dan laba tahun ini tumbuh 20 persen," ungkap dia, di Jakarta, Senin (28/5).

Hingga kuartal pertama 2018, penjualan bersih Perseroan naik tipis sebesar satu persen menjadi 483,2 miliar rupiah, dibandingkan periode sama tahun lalu 480,5 miliar rupiah. Sedangkan laba bersih di kuartal pertama ini turun 58 persen menjadi 32,8 miliar rupiah, dibandingkan periode sama tahun lalu 76,2 miliar rupiah.

Pada tahun ini, Perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expendicture/capex) sebesar 105 miliar rupiah. Dana capex yang berasal dari kas internal Perseroan sekitar 75 persen akan dialokasikan ke lahan, baik meliputi lahan riset maupun benih hidup.

Sisanya, sekitar 10 persen untuk peningkatan kapasitas lifehood technology, dan 15 persen untuk maintenance. Di tahun lalu alokasi capex sekitar 210 miliar rupiah, digunakan untuk akuisisi perusahaan 163 miliar rupiah.

Benih Jagung

Dari sisi penjualan, emiten produsen bibit hibrida ini mengaku penjualan benih jagung hibrida mayoritas dilakukan ke dalam negeri dengan porsi 55 persen. Sementara untuk ekspor masih agak sulit sebab terganjal dengan peraturan di negara tersebut, seperti India. Ekspor saat ini yang dilakukan Perseroan adalah ke Srilangka, namun jumlahnya masih kecil mengikuti pasarnya. Perseroan hanya mengekspor sekitar 50 ton per tahun.

Adapun untuk pasar ekspor yang cukup terbuka adalah untuk benih holtikultura yang di tahun lalu berhasil mencetak penjualan di angka 30 miliar rupiah. Ekspor benih holtikultura dilakukan ke 10 negara, seperti Srilangka, Pakistan, India, Bangladesh, ASEAN, dan Tiongkok. Diharapkan ekspor holtikultura tahun ini meningkat menjadi 12,5 persen dari porsi tahun lalu 10 persen.

Tahun ini, produksi benih jagung naik menjadi 35.000 ribu ton per tahun dari tahun sebelumnya 26.000 ton per tahun. Menurut Jemmy, di awal tahun ini untuk benih jagung Perseroan tidak memiliki stok padahal seharusnya di kuartal pertama Perseroan memiliki stok sehingga bisa menjualnya di kuartal pertama.

Oleh karena itu, tahun ini Perseroan akan memproduksi banyak sehingga bisa membuat stok. "Produksi yang terbaik itu ada waktunya, tapi karena kami menanamnya di lahan open field maka yang terbaik itu pada saat kemarau supaya tidak banyak gangguan hujan," kata dia.

Perseroan juga menyepakati untuk membagikan dividen tunai sebesar 74,41 persen dari laba bersih tahun 2017 sebesar 403,3 miliar rupiah. Nilai dividen dibagikan sebesar 100 rupiah per saham atau sebesar 300 miliar rupiah.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top