Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha

Emiten Media Incar Pendapatan Tumbuh 10 Persen

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) menargetkan pendapatan di tahun depan tumbuh 5-10 persen. Perseroan berharap target tersebut bisa tercapai sebab perekonomian di tahun depan diharapkan akan lebih positif ketimbang tahun 2018. Perseroan pun akan fokus mengembangkan bisnis konten pada layanan streaming digital.

Direktur Utama MNC, David Fernando Audy, mengatakan untuk mencapai target tersebut diharapkan banyak FMCG mengeluarkan produknya sehingga akan beriklan di televisi. Oleh karenanya pendekatan dengan klien dan tetap up to date atas rencana mereka di tahun depan. "Kita bisa terus monitor sehingga ketika produk-produk mereka diluncurkan, pihaknya sudah siap dengan berbagai paket dan dukungan yang bisa diberikan. Apalagi nanti, jelang dan setelah pemilu bisnis akan mulai agresif lagi," ungkapnya di Jakarta, Kamis (20/12).

Menurut David, untuk aksi korporasi di tahun depan belum ada rencana sebab fokus Perseroan setelah selesai membangun studio-studio di tahun 2016, akan mengembangkan bisnis dari internet dan digital dan bukan hanya dari bisnis iklan televisi saja. Apalagi ke depan, dengan berkembangnya internet banyak sekali platform yang bisa menayangkan video.

"Daripada melihat itu sebagai ancaman, kami melihat sebaliknya dan itu sebagai kesempatan karena banyaknya platform tersebut. Mereka membutuhkan konten dan demand pada konten akan semakin meningkat," jelasnya.

Produksi Konten

Perseroan pun menjajaki kerja sama dengan sejumlah platform, seperti Netflix, Iflix, dan Hooq. Perseroan masih melangsungkan pembicaraan dengan beberapa penyedia platform untuk memproduksi original content. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya merekrut pihak luar untuk memproduksi kontennya. Menurutnya, potensi pendapatan dari platform penyedia layanan streaming tersebut cukup besar mengingat mereka membutuhkan konten lokal.

Perusahaan seperti Netflix, Iflix, dan Hooq itu untuk sukses di negara manapun itu kuncinya adalah konten lokal. Film-film Hollywood tidak selalu sesuai dengan selera Indonesia. "Kalau program drama, masyarakat Indonesia lebih gemar menonton acara lokal yang menggunakan bahasa Indonesia dan memiliki korelasi dengan budaya Indonesia," ujar dia.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top