Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kasus Suap Garuda

Emiryah Diperiksa soal Puluhan Rekening di LN

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar tersangka kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus SAS dan Rolls-Royce PLC pada PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, terkait penggunaan puluhan rekening bank di luar negeri.

"Dalam pemeriksaan tersangka Emirsyah Satar, KPK mengonfirmasi temuan baru tentang dugaan aliran dana lintas negara. Aliran dana tersebut diduga terkait dengan tersangka," kata Jubir KPK, Febri Diansyah, di Jakarta, Rabu (10/7).

Ia menyatakan pemeriksaan terhadap mantan Direktur Utama Garuda tersebut akan dilakukan pada pekan depan. "Dan dalam dua minggu ini, KPK telah mengagendakan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk kepentingan penelurusan aliran dana dan dokumen lain yang relevan," ucap Febri.

Usai diperiksa, Emirsyah mengaku ada beberapa tambahan dalam pemeriksaannya. Namun, ia enggan menjelaskan lebih lanjut maksud dari tambahan tersebut. "Sebaiknya tanya penyidik ya, penyidik yang tahu, memang saya ditanya beberapa ada tambahan-tambahan tetapi karena waktunya sudah cukup lama, saya perlu waktu untuk melihat lagi, nanti dilanjutkan lagi," ucap Emirsyah.

Selain Emirsyah, KPK juga telah menetapkan mantan Direktur Utama PT Mugi Rekso Abadi (MRA), Soetikno Soedarjo (SS), sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

KPK pun telah memeriksa Soetikno pada Selasa (9/7) dan mengonfirmasi yang bersangkutan soal adanya temuan baru dugaan aliran dana baru lintas negara dalam perkara suap tersebut.

Emirsyah dan Soetikno telah ditetapkan sebagai tersangka pada 16 Januari 2017 lalu, namun sampai saat ini KPK belum menahan keduanya.

Emirsyah dalam perkara ini diduga menerima suap 1,2 juta euro dan 180 ribu dollar AS atau senilai total 20 miliar rupiah serta dalam bentuk barang senilai dua juta dollar AS yang tersebar di Singapura dan Indonesia dari perusahaan manufaktur terkemuka asal Inggris, Rolls Royce, dalam pembelian 50 mesin pesawat Airbus SAS pada periode 2005-2014 pada PT Garuda Indonesia Tbk. Ant/ola/AR-2

Penulis : Antara, Yolanda Permata Putri Syahtanjung

Komentar

Komentar
()

Top