Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Infrastruktur Perairan

Embung Dibangun Atasi Kekeringan Daerah Terisolir

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun delapan embung di Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, untuk meningkatkan tampungan air. Langkah tersebut sebagai upaya mengatasi kekeringan akibat kemarau ekstrem yang kerap melanda wilayah tersebut.

Staf Ahli Menteri PUPR bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, mengatakan infrastruktur PUPR tak hanya dibangun di pulau besar dan kota-kota utama, melainkan juga menjangkau semua pulau terisolir serta kota kecil bahkan perdesaan secara merata. Salah satunya di Kepulauan Tanimbar. Dia menilai penting untuk menyediakan sarana dan prasarana jalan, jembatan, rumah, sekolah, air baku dan air bersih.

"Di beberapa pulau terpencil/ terluar, masih banyak masyarakat yang kesulitan memperoleh air bersih. Realitas seperti ini menjadi perhatian Kementerian PUPR untuk terus berupaya menyediakan infrastruktur, antara lain pembangunan embung," kata Endra di Jakarta, Rabu (31/8).

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Marva Rania Ibnu, mengatakan dari total delapan embung tersebut sebanyak dua embung yang baru selesai dibangun pada 2020 tersebut utamanya ditujukan untuk konservasi air serta pengendalian banjir.

"Dua embung yang dibangun pada 2020 tersebut yakni Embung Desa Arma dengan kapasitas tampungan 2.156 meter kubik dan Embung Sofyanin dengan kapasitas 2.850 meter kubik. Saat ini, keduanya sudah selesai dan sudah dirasakan manfaatnya oleh penduduk sekitar," kata Marva.

Pembangunan Embung Arma di Pulau Yamdena dengan luas genangan 1.078 meter persegi dilaksanakan dengan APBN Tahun 2020 sebesar 5,43 miliar rupiah dan Embung Sofyanin di Pulau Fordata dengan APBN Tahun 2020 sebesar tiga miliar rupiah.

Sisanya sebanyak enam embung lainnya yakni Embung Sangliat Krawain berkapasitas 1.896 meter kubik dibangun pada 2019, Embung Alusi Kelaan berkapasitas 2.121 meter kubik dibangun pada 2019, Embung Batu Putih berkapasitas 3.100 meter kubik dibangun pada 2017.

Lalu, Embung Lorwembun berkapasitas 1.980 meter kubik dibangun pada 2017, Embung Kelaan berkapasitas 3.500 meter kubik dibangun pada 2017, dan Embung Aruibab berkapasitas 1.542 meter kubik dibangun pada 2014.

Dikatakan Marva, untuk pemeliharaan dan pengembangan embung ke depannya, BWS Maluku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top