Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

Ekspor Nonmigas Topang Surplus Perdagangan Jabar

Foto : ISTIMEWA

Dodi Herlando

A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Perdagangan luar negeri Jawa Barat pada Februari 2019 tercatat surplus sebesar 300,70 ribu ton senilai 1,55 miliar dollar AS. Capaian positif itu ditunjang oleh surplus komoditi nonmigas sebesar 374,26 ribu ton atau senilai 1,60 miliar dollar AS, sedangkan komoditi migas defisit sebesar 73,56 ribu ton atau senilai 42,41 juta dollar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Barat (BPS Jabar), Dodi Herlando mengatakan, dilihat dari transaksi perdagangan nonmigas dengan 14 negara mitra dagang utama, neraca perdagangan di Jabar pada periode Februari 2019 defisit dengan tiga negara senilai 135,99 juta dollar AS.

Ketiga negara itu meliputi Tiongkok senilai 102,71 juta dollar AS, Korea Selatan senilai 25,55 juta dollar AS dan Taiwan senilai 7,73 juta dollar AS. Sedangkan perdagangan nonmigas dengan 14 mitra dagang utama lainnya menunjukkan surplus mencapai 1,60 milyar dollar AS dan total surplus Februari 2019 mencapai 1,55 miliar dollar AS. BPS juga menyebutkan Maret 2019 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen.

Laju inflasi tahun kalender atau year to date (Januari - Maret 2019) sebesar 0,39 persen dan laju inflasi dari tahun ke tahun atau year on year (Maret 2019 terhadap Maret 2018) tercatat sebesar 2,42 persen.

Dari tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,28 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,18 persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 0,13 persen, Kelompok Sandang sebesar 0,06 persen.

Kelompok Kesehatan sebesar 0,16 persen, dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga sebesar 0,02 persen. Sementara yang mengalami deflasi yaitu Kelompok Transpor, Komunikasi & Keuangan sebesar 0,21 persen. "Inflasi terdorong beberapa kenaikan harga kebutuhan masyarakat, tertinggi adalah naiknya harga bawang merah. Sementara beras mengalami deflasi," tutur Dodi.

tgh/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top