Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Ekonomi - Tiongkok Catat Pertumbuhan Terendah dalam 28 Tahun Terakhir

Ekspor Diprediksi Tersendat, Segera Naikkan Tarif Impor

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 6,6 persen pada tahun lalu merupakan yang terendah dalam 28 tahun terakhir atau sejak 1990. Ini disebabkan investasi yang lesu dan tekanan perdagangan dari Amerika Serikat (AS). Perlambatan Tiongkok itu juga memicu kekhawatiran tentang risiko pertumbuhan ekonomi dunia.

Moody's memprediksi pertumbuhan Tiongkok akan berada di level 6 persen pada 2019, atau menurun tajam dibandingkan yang dicapai pada 2018. Ini disebabkan perdagangan yang lesu akibat perang dagang, ditambah dengan pengetatan kredit sejak 2018. Akibatnya, aktivitas impor komoditas dari Negeri Tirai Bambu itu akan melemah, dan berdampak langsung ke negara pengekspor sektor ekstraktif seperti Indonesia.

Kinerja perdagangan internasional juga akan terpukul oleh pelemahan harga komoditas. Dampak tersebut bisa semakin besar karena Tiongkok adalah pasar ekspor utama Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan ekspor nonmigas Indonesia ke Tiongkok mencapai 22,7 miliar dollar AS atau 15,12 persen dari total pangsa pasar ekspor Indonesia.

Selain itu, Moody's juga mencatat nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok sekitar 2,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Moody's mengatakan aktivitas ekspor masih memiliki peluang karena pengalihan permintaan impor AS dari Tiongkok setelah perang dagang dimulai, khususnya untuk komponen elektronik, tekstil, mesin listrik, dan otomotif.

Akan tetapi, Moody's menilai Indonesia belum dapat menerima manfaat pengalihan permintaan AS, karena ekspor produk elektronik ke Tiongkok hanya 0,1 persen terhadap PDB, bahkan nol persen ke AS.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top