Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Induced Pluripotent Stemcell

Eksperimen Pengembangan Mutan Manusia-Tikus

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Sebelumnya banyak negara di dunia yang membatasi dan melarang praktik eksperimen hibrida manusia-hewan karena dianggap tidak etis. Namun, Jepang menjadi negara pertama yang mengizinkan eksperimen tersebut kepada ilmuwan tertentu. Ilmuwan sekaligus ahli biologi sel induk, Hiromitsu Nakauchi, sangat senang karena ia termasuk peneliti pertama yang mendapatkan izin.

Sejak larangan pada 2014, tidak ada satu peneliti pun yang berani mengembangkan sel embrio manusia-hewan. Sebelumnya, ilmuwan di Jepang sebenarnya telah mengembangkan embrio hibrida seperti embrio babi-manusia dan domba-manusia. Namun para ilmuwan tersebut belum pernah diizinkan untuk berkembang lebih jauh lagi.

Syarat yang harus dipenuhi kala itu sangat ketat. Ilmuwan hanya boleh mengembangkan embrio untuk perawatan pankreas saja. Jika tim pengawas mendeteksi lebih dari 30 persen otak tikus mengandung sel manusia, maka eksperimen langsung ditutup. Hal tersebut merupakan syarat untuk mencegah hewan yang dimanusiakan tidak berkembang lebih lanjut.

Sementara itu, Nakauchi sendiri telah berpindah dari satu negara ke negara lain dalam mengejar mimpinya. Suatu hari nanti, katanya, ilmuwan dapat menumbuhkan organ manusia yang disesuaikan pada hewan seperti domba dan babi.

Hanya melalui eksperimen hibrida manusia-hewan maka hal tersebut bisa terjadi. Perlu diketahui lebih dari 116 ribu pasien berada dalam daftar tunggu transplantasi di AS.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top