Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Surat Bu Rossa

“Feedback" untuk Pertumbuhan Karyawan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:
Bu Rossa, bagaimana cara memberikan feedback yang baik sehingga bisa diterima dengan baik pula oleh karyawan? Sebelumnya ada karyawan kami yang tidak terima ketika diberi kritik dan tak lama kemudian langsung mengajukan resign.
Mohon advisnya Bu.

Jawaban:
Pada perusahaan startup yang mengejar pertumbuhan dalam waktu singkat, feedback bisa menjadi katalisator penting untuk menunjang pertumbuhan perusahaan. Dengan adanya feedback, para pekerja bisa melakukan perbaikan pada kinerjanya sehingga bisa mempercepat pertumbuhan perusahaan.
Feedback atau masukan adalah pendapat yang diberikan oleh pengguna suatu produk, atau jika dalam lingkungan kerja bisa juga berupa hasil pekerjaan. Bukan hanya untuk perusahaan startup, karena feedback juga penting untuk pertumbuhan karyawan secara profesional bahkan juga personal.
Feedback untuk perbaikan perusahaan bukan hanya datang dari dalam perusahaan, namun juga dari luar. Untuk feedback dari luar, bisa diperoleh dari pelanggan contohnya. Begitu pentingnya feedback dari pelanggan, tidak sedikit perusahaan yang memiliki sistem seperti rating hingga memberikan insentif, contohnya bonus poin, bagi pelanggan yang mau memberikan feedback.
Baik feedback dari internal maupun eksternal, masing-masing memiliki peran penting untuk perusahaan. Sebuah studi, mengungkap akibat dari tidak adanya feedback di perusahaan, karyawan yang merasa diabaikan oleh manajernya akan merasa tidak terlibat. Akibatnya, turnover rate akan meningkat.

Macam-Macam "Feedback"
Apresiasi
Memberikan apresiasi berupa pujian bisa menjadi motivasi di lingkungan kerja. Selain itu, memberikan apresiasi juga akan membuat suasana kerja menjadi lebih positif.
Jika selama ini feedback masih sering diartikan semata kritik maka hal itu tidak benar. Karyawan merasa senang diapresiasi dan dengan cara ini mereka bisa semakin loyal pada perusahaan sehingga angka turnover juga bisa ditekan.
Apresiasi bisa diberikan melalui pujian informal sampai dengan memberikan penghargaan berupa piagam, piala hingga keuntungan/benefit yang lain.
Sedangkan waktu yang tepat untuk memberikan apresiasi yaitu saat karyawan sudah mencapai hasil yang melebihi ekspektasi, berhasil menemukan solusi untuk permasalahan yang menghabiskan tenaga dan biaya, menunjukkan perbaikan kinerja, menambah nilai positif ke dalam perusahaan, serta membantu koleganya untuk menyelesaikan masalah.
Adapun tips penting saat menyampaikan apresiasi yaitu dengan secara terbuka, mungkin dalam pertemuan tim mingguan, sebutkan secara spesifik perilaku atau hasil yang diapresiasi, sampaikan dengan tulus, serta jangan mengulang memuji hal yang sama dan hanya pada satu orang yang sama.

Kritik
Kritik merupakan salah satu contoh feedback yang paling akrab kita ketahui. Kritik yang disampaikan dengan baik bisa menjadi alat bahkan pendorong untuk perbaikan. Namun sebaliknya, kritik juga bisa membuat karyawan merasa tidak dihargai kalau disampaikan dengan cara yang salah.
Adapun waktu yang tepat bagi menyampaikan kritik yaitu saat kita ingin memperbaiki hasil atau kinerja disertai dengan memberikan nasihat, membuat langkah strategi di mana kita membutuhkan karyawan untuk mencapai target, serta dalam pertemuan yang terjadwal seperti evaluasi kinerja tahunan.
Sedangkan saat menyampaikan kritik, karena kritik adalah kebalikan dari apresiasi yang mesti disampaikan terbuka, kritik sebaiknya disampaikan secara privat. Kritik bisa disampaikan dengan dimulai dengan apresiasi atau menyampaikan tujuan bersama, sebisa mungkin sampaikan dalam kerangka kolaboratif, serta fokus pada apa yang kita butuhkan dari karyawan atau rekan kerja ketika menyampaikan kritik.

Evaluasi
Evaluasi merupakan contoh feedback yang biasanya disampaikan dalam pertemuan yang lebih formal. Dalam evaluasi ada beberapa hal yang disampaikan diantaranya target, pencapaian kinerja hingga terkait kontrak kerja.
Evaluasi sebaiknya dilakukan dalam penilaian kinerja tahunan, penilaian rutin selama masa probation, setelah momen penting seperti kehilangan klien atau mendapatkan klien dan saat karyawan membutuhkan
Bagi para manajer, yang perlu diperhatikan ketika memberikan evaluasi antara lain memberikan target yang jelas dan spesifik, pantau terus usaha dan kemajuan yang ada dan selalu libatkan karyawan.

Coaching
Contoh feedback yang satu ini lebih hands-on. Manajer bukan hanya menyampaikan kritik namun juga terlibat langsung untuk mengajari. Oleh karena itu, model yang satu ini lebih cocok dilakukan terutama ketika karyawan masih ada di tahap training.
Dalam proses ini, karyawan baru diperkenalkan pada proses bisnis dan perangkat kerja yang digunakan, juga diberikan tips yang bisa dipraktikkan ketika bekerja.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top