Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kampanye Antikorupsi Tiongkok

Eks Presiden Interpol Dikenai Dakwaan Suap

Foto : AFP/ROSLAN RAHMAN

Meng Hongwei

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Mantan presiden Interpol yang berasal dari Tiongkok, Meng Hongwei, diwartakan kantor berita South China Morning Post pada Rabu (24/4) secara resmi didakwa atas tuntutan suap oleh pengadilan.

Meng yang tahun lalu disebut-sebut sempat raib saat pulang ke Tiongkok dari tempat tugasnya di Prancis, sempat mengirimkan pesan lewat media sosial pada istrinya yang bernama Grace Meng, bahwa dirinya dalam bahaya.

Pengumuman pengadilan kemarin menegaskan bahwa Meng telah secara resmi ditangkap dan akan diajukan ke pengadilan.

"Meng Hongwei secara resmi ditangkap atas dugaan menerima suap," demikian penyataan dari jaksa penuntut pada Rabu.

Meng terkahir kali terlihat pada 25 September lalu saat meninggalkan kediamannya di Kota Lyon, Prancis, menuju Tiongkok. Sebelum dinyatakan raib, Meng menulis pesan pad istrinya untuk menunggu panggilan telepon darinya dan mengirimkan gambar emoji berupa pisau yang mengindikasikan bahwa dirinya dalam bahaya.

Grace Meng melaporkan pada otoritas di Prancis bahwa suaminya hilang pada 4 Oktober. Grace mendapat perlindungan dari polisi Prancis setelah ia menerima pesan ancaman lewat telepon dan daring. Hingga pada akhirnya, Grace mengajukan suaka pada Prancis pada awal tahun ini.

Sementara itu dari Tiongkok dilaporkan bahwa Meng telah dikeluarkan dari keanggotaan Partai Komunis Tiongkok dan semua jabatannya dicopot pada 27 Maret lalu. Adapun alasan pemecatan itu karena Meng disebut-sebut telah melakukan tindak pelanggaran hukum dan kedisiplinan serius.

Dalam tuntutannya, Meng dinyatakan telah menyalahgunakan jabatannya dan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi, menilep uang negara untuk membiayai gaya hidup mewah keluarganya, dan tak lagi menghormati prinsip-prinsip sebagai anggota partai.

Komisi Partai Komunis Tiongkok bahkan menuding Meng telah meminta istrinya agar memakai namanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi dirinya.

Tuntaskan Penyelidikan

Pengumuman pengadilan pada Rabu yang menyatakan penangkapan secara resmi terhadap Meng, mengindikasikan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi Tiongkok telah menuntaskan penyelidikan sehingga berkas-berkasa kasusnya bisa diajukan ke pengadilan dan terdakwa akan menghadapi persidangan.

Meng pernah jadi politisi penting Tiongkok hingga pada akhirnya menduduki posisi puncak di dinas keamanan Tiongkok, bahkan menjadi ketua utusan Tiongkok di Interpol pada 2004. Pada 2016, Meng berhasil terpilih jadi presiden Interpol.

Grace Meng yang tadinya bungkam sejak raibnya suaminya, sempat meminta bantuan pada Presiden Prancis, Emmanuel Macron, agar membahas nasib suaminya saat Presiden Prancis itu menerima kunjungan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pada bulan lalu.

Dalam surat yang dilayangkan ke Istana Kepresiden Elysee pada 21 Maret lalu, Grace meminta informasi dimana dan bagaimana keadaan suaminya.

Walau ada permintaan dari Grace, tak ada laporan yang pasti bahwa Presiden Macron dan Presiden Xi membahas soal Meng Hongwei. AFP/SCMP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top