Ekraf Perlu Dukungan Ruang Publik
Wisatawan asing berkunjung di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Foto: ANTARA/Muhammad RamdanJAKARTA - Keberadaan ruang publik sangat diperlukan untuk memajukan sektor ekonomi kreatif (ekraf) dan pariwisata Jakarta.
"Pemanfaatan ruang publik sebagai sarana prasarana berbagai kegiatan berkorelasi erat dengan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif," tutur Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta, Puji Hastuti di Jakarta, Selasa.
Dosen Universitas Prasetya Mulya dan Praktisi Event Salsabila Ramadita juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, dilihat dari konteks ekonomi kreatif, ruang publik bisa menjadi wadah interaksi langsung penjual dan pembeli.
"Tujuannya tentu peningkatan visibilitas produk kreatif, menjangkau audiens baru, serta menghidupkan komunitas melalui aktivitas ekonomi," jelas Salsabila. Sebenarnya, lanjut Salsa, Jakarta sudah mulai memanfaatkan ruang publik.
Misalnya, festival UMKM yang menjadi salah satu bentuk event untuk mendorong perkembangan ekraf. Melalui pemanfaatan ruang publik, menjadi wadah pertemuan penjual dan pembeli. Kalau di luar negeri seperti Eropa, justru kekuatan event di ruang publik jadi strategi kota untuk mendapatkan keuntungan.
Dengan status pernah menjadi ibu kota, Salsabila menuturkan, Jakarta sendiri tentu memiliki potensi untuk menjadikan ruang-ruang publik sebagai tempat penyelenggaraan event UMKM yang terintegrasi dengan kampanye budaya lokal.
Selain itu, berkaitan dengan tujuan Jakarta sebagai kota global, ke depan bukan hanya penduduk dari kota penyangga yang datang ke ruang publik di Jakarta, melainkan penduduk negara-negara sekitar.
Berita Trending
- 1 Akhirnya Setelah Gelar Perkara, Polisi Penembak Siswa di Semarang Ditetapkan Sebagai Tersangka
- 2 Jakarta Luncurkan 200 Bus Listrik
- 3 Krakatau Management Building Mulai Terapkan Konsep Bangunan Hijau
- 4 Kemenperin Usulkan Insentif bagi Industri yang Link and Match dengan IKM
- 5 Indonesia Bersama 127 Negara Soroti Dampak dan Ancaman Krisis Iklim pada Laut di COP29
Berita Terkini
- Perguruan Tinggi AS Ingattkan Mahasiswa Asing untuk Tiba di Kampus sebelum Trump Menjabat
- Paus Serukan Kesepakatan Global Baru Terkait Utang dan Belanja Militer
- Spotify Resmi Tutup Perangkat Streaming ‘Car Thing’
- Hattrick! Dirut PLN Darmawan Prasodjo Kembali Dinobatkan Jadi CEO Of The Year 2024
- Badan Informasi Geospasial Umumkan Penemuan 63 Pulau Baru di Indonesia