Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja 2021

Ekonomi Tiongkok Melejit 8,1 Persen Tahun Lalu

Foto : Sumber: NBS/World Bank - AFP - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Biro Statistik Nasional Tiongkok, pada Senin (18/1), menyatakan perekonomian nasional Tiongkok sepanjang tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 8,1 persen pada 2021 lalu.

NBS juga mencatat Produk Domestik Bruto (GDP) telah mencapai 114,47 triliun yuan atau sekitar 257.891 triliun rupiah, naik sebesar 8,1 persen. Pertumbuhan yang lebih tinggi dari target telah ditetapkan oleh pemimpin nasional Tiongkok pada tahun lalu.

Dalam Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Beijing, pada Maret 2021, Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang, menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional di negaranya sepanjang 2021 sebesar 6 persen.

Padahal saat itu beberapa institusi internasional memproyeksikan GDP di negara berpenduduk terbesar di dunia itu bisa mencapai 8 persen.

"Kami tidak sedang mempersiapkan rencana, melainkan menuruti keyakinan. Kami berharap mampu menuruti keyakinan untuk mengonsolidasikan fondasi pemulihan ekonomi, bisa mendorong pembangunan berkualitas, dan berkesinambungan," kata PM Li seperti diberitakan Antara, pekan lalu.

Target pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen yang dipatoknya pada 2021 itu tidaklah rendah.

"Berjalan cepat di jalur pendek mungkin tidak bisa stabil. Hanya kemantapan yang membuat kami bisa berjalan penuh dengan energi," katanya.

Adapun pertumbuhan pada kuartal IV/2021 tercatat 4 persen atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Xinhua melaporkan bahwa pencapaian yang diperoleh dengan susah payah itu menandai tonggak ekonomi baru bagi ekonomi Tiongkok setelah PDB negara itu meningkat 2,3 persen menjadi 101,59 triliun yuan (16 triliun rupiah) pada 2020.

Memimpin Dunia

Ekonomi Tiongkok melanjutkan pemulihan yang stabil pada tahun 2021, memimpin dunia dalam pembangunan ekonomi dan pengendalian epidemi, menurut NBS. Pertumbuhan kali ini di atas ekspektasi pemerintah sebesar 6 persen dan menempatkan pertumbuhan rata-rata dua tahun pada 5,1 persen.

Output industri terakselerasi pada Desember, tetapi diperkirakan akan melemah pada bulan ini karena sejumlah faktor seperti jeda Tahun Baru Imlek, penyebaran virus di Tianjin, dan beberapa kota di Zhejiang. Selain itu, pembatasan operasi industri berat setelah ambisi udara yang lebih bersih menjelang Olimpiade Musim Dingin.

Melejitnya ekonomi Tiongkok tidak terlepas dari membaiknya daya beli masyarakat sebagai konsumen. Pendapatan siap dibelanjakan (disposable income) per kapita Tiongkok menurut Biro Statistik Nasional Tiongkok tercatat sebesar 35.128 yuan pada 2021 atau naik 9,1 persen dari tahun sebelumnya (yoy) secara nominal.

Setelah dikurangi faktor harga, pendapatan siap dibelanjakan per kapita naik 8,1 persen dari setahun sebelumnya.

Seiring dengan meningkatnya daya beli, tingkat utilisasi kapasitas industri negara itu mencapai 77,5 persen pada 2021, naik 3 poin persentase dari tahun sebelumnya.

Pada kuartal keempat (Q4) tahun 2021, tingkat utilisasi tersebut mencapai 77,4 persen, turun 0,6 poin persentase dari periode yang sama tahun 2020.

Di antara tiga sektor utama, tingkat utilisasi sektor pertambangan pada Q4 berada di angka 77 persen, meningkat 2 poin persentase dari periode yang sama tahun 2020. Tingkat utilisasi manufaktur mencapai 77,6 persen, sedangkan tingkat utilisasi produksi dan pasokan utilitas berada di angka 75,4 persen.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top