Ekonomi Rakyat Papua Harus Dibangun dari Bawah
PRESIDEN MENANAM BENIH JAGUNG I Presiden Joko Widodo menanam benih jagung dengan para petani saat kunjungannya di Kelurahan Klamesen, Kecamatan Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin (4/10). Provinsi Papua Barat diyakini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai daerah produsen utama komoditas pertanian di Indonesia Timur. Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian di seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Papua Barat.
Sementara itu, dana otsus Block Grant sebesar 3,78 triliun rupiah akan digunakan untuk pembangunan, pemeliharaan, dan pelaksanaan pelayanan publik, peningkatan kesejahteraan Orang Asli Papua (OAP), penguatan lembaga adat, serta hal lain berdasarkan kebutuhan dan prioritas daerah.
"Sebaiknya dana otsus digunakan untuk ini. Kalau dimulai dalam tiga tahun sudah mandiri. Kalau tidak maka acara Pak Jokowi di Papua hanya simbolis saja. Kalau tidak dilaksanakan, kondisi rakyat akan tetap miskin sampai hari ini. Mereka harus diberi kail, bukan ikan. Tapi menggunakan kail kan harus dilatih karena secara turun-temurun rakyat Papua bukan petani, bukan peternak. Jangan samakan dengan Jawa," kata Badiul.
Kalau ekonomi mereka sudah naik, infrastruktur yang dibangun pemerintah akan bermanfaat untuk pembangunan rakyat Papua. Selama ini, rakyat Papua dikesankan tidak bisa membangun, padahal karena tidak diberi kesempatan untuk membangun.
"Inilah yang disebut memberi kail, bukan ikan. Jangan seperti Freeport, datang hanya mengambil harta karun, terus meninggalkan kemiskinan dan limbah, 40 tahun pun rakyat tidak akan sejahtera kalau seperti itu," kata Badiul.
Peresmian stadion olahraga dan berbagai infrastruktur di Papua itu, tambahnya, secara simbolis bagus. Tetapi, infrastruktur itu akan bermanfaat jika ekonomi rakyat bisa tumbuh.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya