Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ekonomi Digital dengan Rasa Budaya Indonesia

Foto : ISTIMEWA

Antonius Benny Susetyo - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

A   A   A   Pengaturan Font

Oleh: Antonius Benny Susetyo

Nilai ekonomi digital Asean diperkirakan akan mengalami peningkatan dua kali lipat menjadi triliun dollar AS pada tahun 2030 berkat Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital (DEFA). Potensi besar ekonomi digital Asean juga didorong oleh menjamurnya startup-startup yang kini telah berstatus Unicorn, antara lain Goto, Grab, SEA, dan J&T.

Hingga saat ini, negara-negara Asean telah menghasilkan sebanyak 52 Unicorn, di mana empat di antaranya sudah berstatus Decacorn, dengan nilai valuasi sebesar 10 miliar dollar AS. Sehubungan dengan Indonesia, tercatat sebanyak 40 persen dari total nilai ekonomi digital Asean saat ini berasal dari Indonesia. Diperkirakan dalam tren seperti ini, ekonomi digital Indonesia akan tumbuh signifikan pada tahun 2030.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah pendorong penting dalam perekonomian Asean, dengan menyumbang 69 persen dari angkatan kerja nasional dari tahun 2010 sampai dengan 2019 di Indonesia sendiri. Tercatat terdapat 70 juta UMKM di Asean, yang mencakup sampai 99 persen total usaha di negara-negara Asean.

Dengan pertumbuhan globalisasi yang semakin melingkupi dunia, UMKM di Asean, terutama di Indonesia, didorong untuk melakukan digitalisasi agar semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman.

Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEa) menilai pertumbuhan e-commerce di Indonesia akan berjalan baik. Hal ini seiring pertumbuhan UMKM go digital yang sudah menembus 21,8 juta. Hal ini berarti UMKM menentukan perkembangan ekonomi digital Indonesia. E-commerce digunakan UMKM sebagai akses untuk menembus pasar ekspor.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top