Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Era Digitalisasi | Aktivitas Masyarakat Kian Dipermudah

Ekonomi Digital Berpotensi untuk Mengentaskan Kemiskinan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Keberadaan ekonomi digital memiliki potensi besar untuk mengentaskan kemiskinan di desa terutama di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Dalam waktu lima tahun terakhir, perkembangan ekonomi digital sangat cepat, dan itu tidak hanya terjadi di kota dan Pulau Jawa, tetapi juga di desa-desa.

"Potensi dari ekonomi digital ini sangat besar sekali jika ingin mengentaskan kemiskinan yang ada di desa maupun daerah 3T," ujar Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Sri Adiningsih, dalam seminar bertajuk "Dengan Cloud Computing Menuju 2020, Indonesia sebagai Digital Powerhouse di Asia", di Jakarta, Rabu (16/5).

Dalam seminar yang diselenggarakan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut, Sri meyakini ekonomi digital menjadi wahana yang efesien dan efektif dalam mengentaskan kemiskinan, karena setiap orang dapat menjual barang, mendapatkan dana bahkan menjual jasa kapan pun dan di mana pun.

Menurut dia, dengan ekonomi digital pula, banyak cara yang dilakukan masyarakat desa untuk meningkatkan penghasilannya seperti berjualan secara daring.

"Ini akan menjadi jalan pintas bagi Indonesia untuk mengurangi kemiskinan. Contoh nyatanya, seperti Go-Jek, banyak orang yang terbuka kesempatannya mendapatkan penghasilan tambahan dan itu lumayan," jelas Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM tersebut.

Sri menambahkan, ekonomi digital menjadi jendela baru bagi masyarakat untuk meningkatkan penghasilan, terutama yang berada di daerah 3T.

Kendati demikian, dia mengakui bahwa kendala utama di daerah 3T adalah infrastruktur seperti listrik dan akses internet. Saat ini, elektrifikasi mencapai 95 persen dan diperkirakan tahun depan rasio elektrifikasi semakin meningkat menjadi 100 persen. "Begitu juga dengan koneksi internet, yang juga akan ditingkatkan serta menjangkau desa-desa di Tanah Air," tandasnya.

Direktur Program Magister Manajemen FEB UGM, Prof Eduardus Tandelilin, berharap dengan seminar tersebut dapat mengedukasi publik terkait keberadaan komputasi awan sebagai infrastruktur pendudukung bisnis pada masa depan.

"Komponen kunci untuk meningkatkan perkembangan ekonomi digital pada masa depan adalah mengadopsi penggunaan teknologi digital seperti komputasi awan," kata Eduardus.

Lapangan Kerja

Baca Juga :
Inovasi Digital

Secara terpisah, Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri, mengatakan perkembangan digital semakin memudahkan aktivitas masyarakat. Namun, ada risiko yang perlu diantisipasi, terutama oleh pemangku kepentingan di bidang ketenagakerjaan.

Menurut Hanif, di era digital ini industri yang saat ini masih menggunakan mekanisme konvensional dipaksa bertranfsormasi menjadi digital dan berteknologi. Bagi perusahaan yang mampu mengelola transformasi itu dengan baik relatif bisa bertahan menghadapi perkembangan. Sebaliknya, jika itu tidak mampu dilakukan perusahaan terancam gulung tikar. Atau bisa juga bertahan, tapi berpeluang melakukan efisiensi yang berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK). eko/Ant/E-3

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top