Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Multilateral

Efisiensi Energi Mesti Ditingkatkan Dua Kali Lipat pada 2030

Foto : SIMON MAINA / AFP

Fatih Birol, Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Negara-negara harus menggandakan langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi energi jika target iklim global ingin dipenuhi. Demikian dikatakan Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) dalam sebuah laporan pada tanggal 29 November 2023.

Seperti dikutip dari The Straits Times, Rabu (29/11), biaya energi yang mencapai rekor tinggi pada tahun 2022 membantu mendorong diambilnya langkah-langkah seperti mengganti boiler gas dengan pompa panas dan beralih ke bola lampu LED, namun laju kemajuan efisiensi energi telah melambat.

Perundingan perubahan iklim PBB tahun 2023 dimulai pada tanggal 30 November di Uni Emirat Arab dan akan menjadi penilaian kemajuan global pertama sejak Perjanjian Paris pada tahun 2015. Perundingan ini menetapkan tujuan untuk membatasi pemanasan global hingga di bawah 2 derajat Celsius, dan pada saat yang sama bertujuan untuk mencapai batas 1,5 derajat Celsius.

"Ambisi iklim dunia bergantung pada kemampuan kita untuk menjadikan sistem energi global lebih efisien," kata Direktur Eksekutif IEA, Fatih Birol.

"Jika pemerintah ingin mempertahankan target 1,5 derajat Celcius sambil mendukung keamanan energi maka penggandaan kemajuan efisiensi energi pada dekade ini sangatlah penting," kata Birol.

Lebih Efisien

IEA mengatakan investasi telah menyebabkan penggunaan energi 1,3 persen lebih efisien pada tahun 2023 dibandingkan pada tahun 2022, namun tingkat perbaikan tersebut telah melambat dari peningkatan 2 persen pada tahun 2022.

"Efisiensi energi perlu ditingkatkan dua kali lipat dari tingkat tersebut menjadi 4 persen per tahun agar target iklim dapat dipenuhi," kata IEA.

Sekitar 700 miliar dollar AS telah dibelanjakan secara global untuk dukungan efisiensi energi sejak tahun 2020. Dari jumlah tersebut, hampir 70 persen dibelanjakan hanya di lima negara, yaitu Prancis, Jerman, Italia, Norwegia, dan Amerika Serikat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top