
Efisiensi Anggaran, Wali Kota Agustina Tetap Prioritaskan Pendidikan dan Pemerataan Infrastruktur di Kota Semarang
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti dan Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin.
Foto: koran jakarta/henri pelupessySEMARANG - Wali kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menegaskan pendidikan di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah harus bisa merata dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Untuk itu, Pemkot Semarang mengalihkan anggaran pembangunan sekolah baru ke program beasiswa bagi siswa tidak mampu di sekolah swasta.
“Pendidikan harus merata. Kami memilih untuk membantu lebih banyak anak dari pada membangun satu sekolah yang hanya dinikmati segelintir orang,” kata Agustina saat hadir dalam Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD 2025-2029 di Kota Semarang, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Selain sektor pendidikan, pemerataan pembangunan infrastruktur juga menjadi prioritas utama dirinya bersama Wakil Wali Kota, Iswar Aminuddin dalam memimpin kota Semarang lima tahun ke depan.
“Kemarin ada yang bertanya kenapa anggaran infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan turun. Ini karena APBD murni 2025 masih berdasarkan kebijakan sebelumnya, sehingga kami perlu melakukan penyesuaian. Infrastruktur tetap jadi prioritas utama. Saya paham ada yang merasa jalan di lingkungannya penting, tapi begitu juga dengan saudara kita di Ngaliyan, Rowosari, Genuk, dan Tugu. Semua butuh perhatian. Maka kami akan memastikan pembangunan jalan, drainase, dan selokan dilakukan secara merata,” kata dia.
Selain itu, Agustina menekankan pentingnya kebersihan sebagai faktor penunjang pertumbuhan ekonomi.
“Semarang Bersih bukan sekadar slogan. Pariwisata, perdagangan, dan jasa berkembang jika kota ini nyaman dan tertata. Oleh karena itu, resik-resik harus menjadi budaya bersama,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Agustina menegaskan bahwa RPJMD bukan sekadar dokumen anggaran, tetapi peta jalan pembangunan Kota Semarang selama lima tahun ke depan. “Kami ingin memastikan bahwa RPJMD ini menjadi karya yang dipahami dan diamini oleh seluruh masyarakat. Semarang memiliki visi inklusif, tidak boleh ada yang tertinggal,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa RPJMD ini bukan barang mati dan tetap terbuka untuk diskusi.
“Silahkan sampaikan masukan, baik tertulis maupun melalui diskusi dengan saya, Pak Iswar, Pak Sekda, dan tim Bappeda. Semua ini harus menjadi rancangan yang hidup dan menjawab tantangan nyata di masyarakat,” ujar dia.
Kegiatan dilanjutkan dengan seremoni Kick off pembangunan Kota Semarang tahun 2025-2030, diskusi panel, tanya jawab dan penandatanganan berita acara konsultasi publik sebagai komitmen bersama dalam merancang masa depan Kota Semarang yang lebih maju, inklusif, dan berkeadilan.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen, termasuk Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Ketua DPRD Kota Semarang, Wakil Wali Kota, serta akademisi dan tokoh masyarakat.
Sebagian peserta hadir secara daring, yang diharapkan dapat semakin memperluas keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan kota.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Henri pelupessy
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 TNBTS menyangkal pelarangan drone berkaitan dengan ladang ganja
- 3 Polda Sulawesi Barat Menggelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis kepada Masyarakat
- 4 Rupiah Tak Kuasa Hadapi Tekanan Bertubi-tubi, Simak Prosyeksinya
- 5 Pemerintah Harus Kendalikan Kenaikan Impor
Berita Terkini
-
Terminal Kalideres Peroleh Tambahan Layanan Bus Transjakarta untuk Lebaran
-
Putri KW Kalahkan Chiu Pin-Chian di Swiss Open 2025
-
Film Komang Angkat Kisah Perjuangan Cinta Komika Raim Laode dan Istrinya
-
KONI Pusat Adakan Vaksinasi Hepatitis A untuk Jaga Kesehatan Atlet Muda
-
Sabar/Reza Melaju ke Babak Kedua Swiss Open 2025