Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam - Warga Lebak Diminta Waspadai Ancaman Longsor

Efektifkan Mitigasi Bencana

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kesiapan menghadapi bencana terbukti dapat memperkecil risiko jumlah korban dan kerugian. Oleh karena itu, mitigasi bencana di Tanah Air harus diefektifkan.

JAKARTA - Untuk menekan jumlah korban akibat bencana di Tanah Air, sistem mitigasi bencana masih perlu lebih diefektifkan lagi. Edukasi publik dan gladi evakuasi secara rutin, dengan penyiapan rencana kontinjensi terpadu antarpihak/lembaga harus terus dilakukan dan ditingkatkan.

"Kesiapan menghadapi bencana telah terbukti di Jepang dapat memperkecil risiko jumlah korban dan kerugian. Upaya mitigasi gempa bumi harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan komprehensif," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, di Jakarta, Minggu (4/3).

Dwikorita mengatakan kegiatan sosialisasi gempa bumi dan gladi evakuasi harus digalakkan secara rutin dan terus-menerus. Sosialisasi dilakukan di sekolah, perguruan tinggi, perkantoran, rumah sakit, hotel, dan di gedung-gedung publik di tengah-tengah masyarakat.

Menurut Dwikorita, sosialisasi akan menjadikan seluruh masyarakat lebih paham dan siap dalam menghadapi bencana, serta lebih terampil dan cekatan dalam melindungi ataupun menyelamatkan dirinya saat terjadi gempa. Upaya tersebut dilakukan dengan melibatkan kerja sama multi-lintas disipliner, multi-lintas sektor, dan peran serta seluruh lapisan masyarakat, baik saat pra-bencana, saat terjadi bencana, dan pasca-bencana.

Oleh karena itu, tambah Dwikorita, perlu dilakukan langkah-langkah konkret dan terkoordinasi di dalam suatu sistem mitigasi bencana gempa bumi yang berkelanjutan yang telah terbangun dengan koordinasi BNPB, demi menjaga keselamatan masyarakat di daerah rawan gempa bumi.

"Pengetatan pengawasan dalam penerapan pembangunan dan penataan ruang di daerah rawan gempa perlu dilakukan. Itu dengan mengacu pada peta sumber dan bahaya gempa bumi tahun 2017 yang telah diterbitkan oleh Kementerian PUPR dengan dukungan para pakar gempa bumi," ujar dia.

Wilayah Indonesia, tambah Dwikorita, terletak di zona tumbukan lempeng-lempeng tektonik aktif, maka wilayah Indonesia menjadi kawasan yang rawan gempa bumi. Karena tingginya potensi gempa bumi di Indonesia maka penting memperhatikan peta bahaya dan risiko bencana, sebelum merencanakan penataan ruang dan wilayah.

Peringatan Dini

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Sutikno, mengatakan BMKG Sulawesi Utara (Sulut) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berpeluang terjadi di sejumlah daerah di provinsi itu. Waspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang hingga malam pukul 19.00 WITA.

Pemerintah Provinsi Sulut berharap warga tetap waspada bila berada di wilayah rawan bencana banjir dan tanah longsor. "Tetaplah waspada apabila dalam kondisi cuaca ekstrem hujan lebat yang disertai angin kencang. Hindarilah untuk sementara waktu tidak beraktivitas di daerah-daerah rawan bencana," kata Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi meminta warga mewaspadai sambaran kilat sehubungan curah hujan selama sepekan ke depan cenderung meningkat. "Penyampaian kewaspadaan itu agar tidak menimbulkan korban jiwa setelah lima warga Lebak tersambar kilat dan satu di antaranya meninggal dunia," katanya.

Berdasarkan laporan BMKG Serang, tambah Kaprawi, diprakirakan cuaca buruk yang ditandai hujan disertai sambaran kilat dan angin kencang selama sepekan ke depan masih berpeluang melanda wilayah Lebak. Cuaca buruk itu karena masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

BPBD Lebak mengeluarkan peringatan kewaspadaan sambaran kilat dan longsor guna mengurangi risiko bencana alam. Peluang cuaca buruk itu berpotensi terjadi sore hingga malam. Di Lebak rawan pergerakan tanah karena intensitas curah hujan sedang berlangsung cukup lama antara 1,5 sampai 3 jam.

n eko/SM/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top