![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Edukasi Dini Penyakit Kanker Harus jadi Agenda Prioritas
Penjabat (Pj) Gubernur Teguh Setyabudi mengikuti kegiatan Run For Hope 2025 di Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2025).
Foto: Pemprov DKI JakartaJAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa edukasi dini tentang kanker dan peningkatan kualitas hidup pasien kanker menjadi agenda prioritas yang harus diperjuangkan bersama.
Hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur Teguh Setyabudi karena kanker masih menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan sehingga edukasi mengenai pengenalan kanker sejak dini menjadi penting.
"Jadi, melalui pemahaman tentang kanker yang lebih baik, diharapkan dapat mempercepat pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif," ujar dia saat menghadiri kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day) di Jakarta, Minggu (9/2).
Dia pun mengajak masyarakat Jakarta untuk lebih peduli terhadap kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat, melakukan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini serta mendukung inovasi medis demi penanganan kanker yang lebih baik.
Tak hanya tentang edukasi dini, Teguh juga menyampaikan terkait pentingnya memberikan semangat pada pasien kanker. Dukungan dari komunitas juga sangat berarti dalam memberikan semangat dan kekuatan bagi para pejuang kanker.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengapresiasi sinergi berbagai pihak dalam menghadirkan kegiatan dengan semangat merayakan semangat para pejuang kanker. Salah satunya dalam bentuk perlombaan lari.
"Atas nama Pemprov DKI Jakarta, saya mengapresiasi kolaborasi dalam menghadirkan program edukasi dan kampanye kesehatan secara berkelanjutan setiap tahunnya," kata dia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan jumlah kasus kanker di Indonesia terus meningkat dan diprediksi melonjak hingga lebih dari 70 persen pada 2050 jika langkah pencegahan dan deteksi dini tidak diperkuat.
Saat ini, sekitar 400 ribu kasus baru kanker terdeteksi setiap tahunnya, dengan angka kematian mencapai 240 ribu kasus.
Kemenkes mengakui di Indonesia, deteksi dini kanker masih menjadi tantangan. Banyak pasien datang dalam kondisi stadium lanjut sehingga tingkat keberhasilan pengobatan menurun dan biaya perawatan meningkat.
Padahal, hingga 50 persen kasus kanker bisa dicegah dengan pola hidup sehat seperti menjaga pola makan, rutin berolahraga, tidak merokok, menghindari alkohol serta menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Sebagai bagian dari strategi nasional, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional Kanker 2024-2034 untuk memperkuat skrining dan deteksi dini.
Khusus untuk kanker serviks, upaya deteksi dini semakin diperluas yakni dengan skrining menggunakan metode HPV DNA yang lebih sensitif dibandingkan metode konvensional.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Kemenkes mengadakan skrining kanker serviks gratis selama bulan Februari di seluruh Puskesmas bagi perempuan yang sudah menikah.
Berita Trending
- 1 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 2 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
- 3 Warga Kupang Terdampak Longsor Butuh Makanan dan Pakaian
- 4 Meringankan Beban Hidup, Pekerja Padat Karya Bebas Pajak Penghasilan
- 5 Klasemen Liga 1: Dewa United Geser Persija di Posisi Kedua
Berita Terkini
-
Diangkat dari Kisah Nyata, Film Rumah Teteh: Story of Helena Tayang 13 Februari 2025
-
Pendanaan Non-APBN: Jalan Pintas yang Bisa Berujung Masalah
-
Bukan Asal Bagi! Skema MBG Harus Fokus ke Penerima yang Berhak
-
Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
-
Dari Sawah ke Lumbung! Bulog-Penggilingan Kolaborasi Siap Serap Gabah Maksimal