Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mitigasi Bencana

Edukasi Bencana Tak Jadi Mata Pelajaran

Foto : ISTIMEWA

Menteri Pen­didikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Ef­fendy.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, menegaskan edukasi bencana tidak jadi ke dalam mata pelajaran di sekolah, tetapi menjadi bagian dari proses belajar-mengajar.

"Harus saya tegaskan bahwa edukasi bencana itu tidak akan menjadi mata pelajaran. Ini yang penting karena kalau tidak saya kunci, nanti ribut menambah mata pelajaran," kata Mendikbud seusai menghadiri sidang kabinet paripurna dengan topik program dan kegiatan 2019 di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/1).

Dalam sidang tersebut, Presiden mengatakan bahwa pemerintah dan DPR mengalokasikan lebih banyak lagi anggaran untuk melakukan edukasi dan mitigasi bencana pada APBN 2019.

"Masalah kebencanaan ada tiga yang harus ditanamkan kepada anak. Pertama pengetahuan dan informasi, kemudian yang kedua hal-hal yang sifatnya teknikal, jadi tentang apa yang harus dilakukan. Ketiga, simulasi yang bisa dilakukan melalui simulation game. Tiga ini bisa kita lihat lebih cocok di mana," ujar Mendikbud.

Untuk sisi pengetahuan dapat dimasukkan ke mata pelajaran, seperti geografi, biologi, dan program penguatan pendidikan karakter. Sementara soal teknikal dapat disampaikan oleh pakar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Adapun simulasi dapat dimasukkan ke ekstrakulikuler, seperti Pramuka, korps sukarelawan siswa serta Palang Merah Indonesia (PMI).

"Jadi, pengetahuan tentang kebencanaan, lalu beberapa praktik teknikal keterampilan-keterampilan yang dikuasi oleh anak kemudian simulasi melalui permainan simulasi," kata Mendikbud.

Dia menargetkan pada tahun ajaran baru, pelaksanaan tiga bentuk edukasi tersebut dapat dilaksanakan di sekolah-sekolah.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), M Natsir, menjelaskan edukasi kebencanaan ada di Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Syah Kuala, Universias Indonesia (UI) dan Universitas Gadjahmada.

"Pada 2019, semua kampus perguruan tinggi harus menjelaskan bagaimana mitigasi bencana, 2019 ini harus. Pada 2019, ada tiga fokus yakni bela negara dan wawasan kebangsaan, antikorupsi, dan yang ketiga masalah kebencaanaan," katanya.

Untuk masalah kebencanaan, fokus pendidikan paling rawan adalah soal gempa bumi, tsunami, longsor dan asap.

"Bentuk sosialisasi dalam penjelasan di mata kuliah dasar. Kita jelaskan kondisi Indonesia di 'ring of fire', apa yang harus kita atasi dan nanti pada saat Kelompok Kerja Nyata(KKN) dijelaskan kepada masyarakat menjadi hanya menambah kegiatan saja, anggaran sudah ada," tandas Natsir. fdl/E-3

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top