Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Edi Akan Terus Sebarkan Semangat Membaca

Foto : istimewa

Bersama Para Siswa - Pengelola Taman Baca Kampung Buku Cibubur, Jakarta, Edi Dimyati (tengah), bersama para siswa SD Negeri Ciberes, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Nazar yang sudah diniatkan harus dilaksanakan. Itulah yang menjadi penyemangat Edi Dimyati (39 tahun) bersama tiga rekannya untuk bersepeda dari Jakarta menuju ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (Jabar). Mereka bukan hanya sekadar bersepeda, namun tujuan utamanya adalah menyebarkan "virus" membaca kepada masyarakat, khususnya anak-anak.

Pada Minggu (3/9), mereka mulai mengayuh sepedanya dari bilangan Cibubur, Jakarta Timur, menuju tujuan akhir Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan. Pada hari Kamis (7/9), mereka berhasil masuk ke Kuningan. Targetnya memang sudah direncanakan, yakni mengikuti upacara bersama jajaran Pemkab Kuningan, memperingati Hari Aksara Internasional 2017.

Selain Edi yang mengelola Taman Baca Kampung Buku di Jalan Abdul Rahman Nomor 70 Cibubur, Jakarta, tiga rekannya adalah Rian Hamzah pengelola Taman Baca Sanggar Alam Kita, Isur Suryadi pengelola Kampung Buku, dan Ana Mulyana dari komunitas Bikepacker Indonesia.

Sebelum perjalanan yang kemudian mereka sebut sebagai Gowes Literasi itu dilakukan, tentunya sudah mempersiapkan segalanya. Misalnya, mereka memodifikasi sepeda yang mampu membawa puluhan eksemplar buku beragam judul.

Modifikasi dibuat seminimal mungkin sehingga tidak menjadi beban saat di-gowes menuju ke Kuningan. Selain meng-upgrade sepeda, bekal lainnya adalah membawa baju ganti, P3K, dan uang saku. Diakuinya, uang saku yang disiapkan sekitar 400 ribu rupiah saja, sementara sisinya mengandalkan donatur dan rekan yang ditemui di sepanjang jalan.

"Kami tidur di hotel bintang satu alias masjid. Istirahatnya di taman atau rumah sahabat yang dilintasi. Tentunya rencana rute sudah disiapkan," ujar lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) jurusan perpustakaan itu saat berkomunikasi melalui telepon, Kamis (7/9).

Perawakannya yang tergolong ceking tidak memperlihatkan jika ia memiliki semangat tinggi untuk menyebarkan "virus" membaca. Mantan penulis yang bekerja di Majalah HAI ini sudah berhasil menerbitkan tujuh buku. Kecintaannya pada buku dan perpustakaan memang sudah terlihat sejak ia kuliah di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, tahun 1996.

Sepanjang perjalanan, tentunya mereka harus berhenti dan beristirahat. Lokasi istirahat yang dipilih adalah ruang publik. Karena dapat sekaligus menggelar perpustakaan jalanan. "Kebanyakan membawa buku anak-anak dan beberapa biografi tokoh yang dikemas dalam bentuk komik," ujarnya.

Perjalanan empat hari dengan rute Jakarta, Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon, dengan finish Kuningan itu diakuinya sangat mulus. Makan tinggal mencari warteg atau bertandang ke sahabat. Pecah ban hanya sekali dialami, namun tidak terlalu menghambat perjalanan mereka. "Sepanjang jalan, goweser banyak yang menyapa, termasuk saat tiba di Kuningan, disambut goweser setempat, dikasih makan juga," katanya.

Persiapan panjang

Edi mengaku persiapan fisik dan mental sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum mereka memulai perjalanan menuju Kuningan. Perjalanan yang sangat panjang dengan jarak sekitar 245 kilometer harus ditempuh dalam beberapa hari. "Tak ada kata gentar, tak ada kata jauh yang terucap. Ini adalah ekspedisi seru penuh makna. Istri nggak masalah, mendukung kok," tambahnya lagi.

Selama berhenti di peristirahatan yang sudah ditentukan, mereka berempat terus berbagi bahan bacaan dan menghibur. Mendongeng, belajar menggambar, bermain yoyo, dan membaca bersama adalah rangkaian aktivitas yang dilakukan selama persinggahan. Mereka juga menyambangi ke beberapa taman baca.

"Kunjungan persahabatan di taman baca menjadi momen berharga untuk mempererat tali persaudaraan. Berjejaring, merapatkan misi dalam berliterasi," kata Edi.

Tiba di Pandapa Paramarta Kompleks Stadion Mashud Wisnusaputra, Kabupaten Kuningan, mereka bergabung untuk mengikuti Hari Aksara Internasional ke-52, yang diselenggarakan 6-9 September 2017. Acara tersebut dihadiri tidak kurang dari 3.000 undangan dari seluruh kabupaten/kota se-Indonesia.

"Tentu sungguh bahagia jika kami, Komunitas Sepeda Baca, bisa berkesempatan untuk hadir dalam pagelaran besar di kota Kuda itu yang terkenal dengan keindahan wisata alamnya," tutur Edi.

Tentunya, perjalanan ini akan dituangkannya dalam tulisan atau buku. Sebab Gowes Literasi ini tidak akan berhenti, akan terus dilakukan hingga tingkat literasi masyarakat Indonesia semakin baik.

"Tidak ada kata finish dalam menyebar 'virus' membaca," ujarnya.

Mereka akan kembali ke Jakarta dengan target sampai tanggal 11 September mendatang. Teguh Rahardjo/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top