Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Potensi Energi

EBT Potensi Ekonomi Nasional

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Investasi pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) merupakan kebutuhan mendesak Indonesia. Pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan, seperti tenaga bayun air, dan panas bumi, sangat bermanfaat untuk memacu investasi daerah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Direktur Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Utara, Andiwiana menyatakan, potensi energi baru dan terbarukan di Sumatera Utara (Sumut) sangat besar. Jika dimanfaatkan dan dikelola secara optimal, bahkan bisa menjadi potensi ekonomi. Bank Indonesia, kata Andiwiana, tetap berusaha menjadi inisiator untuk terciptanya diskusi-diskusi guna menyingkronkan program-program itu.

Dia optimistis, potensi energi di Sumut saat ini sangat mencukupi, bahkan berlebih. "Bahkan bisa jadi sumber ekonomi. Tetapi ya itu, kita perlu duduk bersama, berbagai pihak. Melihat bagaimana yang terbaik untuk Sumatera Utara," kata dia di Jakarta, Kamis (9/8). D isebutkannya, situasi saat ini, sumber daya yang ada belum dikelola secara optimal.

Misalnya Sungai Asahan yang sebenarnya masih bisa dikembangkan. Kalau dimanfaatkan secara optimal mungkin hasilnya bisa beberapa kali lipat dari apa yang ada sekarang. Belum lagi geothermal, belum lagi sumber-sumber lain, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), dan sebagainya.

Baca Juga :
Pengawasan Bea Cukai

Butuh Pembangkit

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumewa, berharap pembangunan PLTA Batang Toru segera berjalan bila seluruh perizinan sudah diperoleh. Sumatera Utara dinilainya salah satu daerah yang pertumbuhan listriknya terus berkembang, sehingga sangat butuh pembangkit baru.

"Sumatera Utara kebutuhan listriknya naik setiap tahun 7-8 persen. Jadi PLTA ini seharusnya bisa memenuhi beban puncak untuk wilayah Sumatera bagian Utara," kata Fabby. D ia sangat mendukung proyek ini dan mendorong pemerintah untuk mempercepat proses pengerjaannya.

Fabby yakin kalau setiap melakukan proyek besar, pemerintah pasti sudah memikirkan seluruh aspek pendukung, di antaranya ada kajian dampak lingkungan, studi amdal dan lainnya, termasuk status lahan yang menjadi titik pembangunan PLTA Batang Toru berstatus Areal Penggunaan Lain (APL). "Kalau sudah clean and clear, berarti tidak ada masalah lagi," tuturnya.

sdk/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top