Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasojo

EBT Akan Lebih Andal dan Lebih Komersial

Foto : ISTIMEWA

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasojo

A   A   A   Pengaturan Font

PLN menjadi salah satu BUMN vital karena pemasok utama energi seluruh masyarakat. Utang yang mencapai 430 triliun rupiah dan kelebihan pasokan menjadi beban perusahaan. Dirut baru diharapkan dapat mengurai "benang kusut" tersebut lewat transformasi.

Rapat Umum Pemegang Saham PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tahun 2021 mengangkat Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama PLN menggantikan Zulkifli Zaini. Surat Keputusan RUPS disampaikan Menteri BUMN, Erick Thohir, di Jakarta, dan berlaku sejak 6 Desember.

Darmawan bukan orang baru dalam BUMN ketenagalistrikan itu. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Wakil Direktur Utama dan Komisaris PLN. Ia juga ahli energi dan kelistrikan. Darmawan meraih gelar doktor di Nicholas Institute Duke University, Amerika Serikat.

Dalam menakhodai perusahaaan pelat merah tersebut, pria kelahiran Magelang itu dihadapkan pada sejumlah tantangan. Bentuknya mulai dari kesiapan menghadapi transformasi menuju energi baru dan terbarukan (EBT), serta mengatasi masalah oversupply yang sudah lama menyandera PLN.

Banyak harapan yang ditumpukan kepada Darmawan untuk dapat mengatasi berbagai tantangan tersebut. Latar belakang keilmuannya pada bidang energi dan lingkungan dengan fokus perubahan iklim, energi baru terbarukan, transisi energi, dan international climate agreement, sangat linear dengan transformasi yang didorong pemerintah. Untuk mengetahui lebih jauh kiprah dan visinya, wartawan Koran Jakarta, Fredrikus W Sabini, mewawancarai Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo. Berikut petikannya.

Pemerintah selaku pemegang saham Badan Usaha Milik Negara selalu menekankan tranformasi, terutamac kepada PLN dan Pertamina, seperti apa tanggapan Bapak?
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top