Ebrahim Raisi Dilantik Jadi Presiden Iran

TEHERAN - Tokoh ultrakonservatif Ebrahim Raisi pada Selasa (3/8) dilantik jadi Presiden Iran yang baru. Raisi menggantikan mantan Presiden Hassan Rouhani yang selama memerintah berhasil menggolkan kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan 6 negara kekuatan dunia.

"Atas kehendak rakyat, saya menugaskan Hojatoleslam Ebrahim Raisi sebagai presiden Republik Islam Iran," tulis pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam sebuah dekrit yang dibacakan oleh kepala stafnya.

Di pundak Presiden Raisi, 60 tahun, kini beban upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir, penanganan Covid-19, serta pemulihan ekonomi yang terpurukakibat sanksi internasional dan pandemi akan dihadapinya.

Raisi terpilih jadi presiden setelah memenangkan pilpres pada Juni lalu. Setelah pelantikan ini, Raisi akan diambil sumpah jabatannya dihadapan parlemen pada Kamis (5/8) bersamaan dengan pengajuan nama-nama anggota kabinetnya.

Dalam janjinya untuk memimpin Iran terkait kesepakatan nuklir, Presiden Raisi menyatakan bahwa ia tak mau sekadar melakukan pertemuan semata dan pemerintahannya hanya mau mendukung terlaksananya perundingan jika ada jaminan terhadap kepentingan-kepentingan negaranya.SB/AFP/I-1
Halaman Selanjutnya....