Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Forum Bisnis-Vigo Spanyol

Dukung Pembangunan Kemaritiman Indonesia

Foto : dok. panitia Forum Bisnis-Vigo Spanyol

Suasana Forum Bisnis yang diselenggarakan di kota pelabuhan Vigo, Spanyol. Salah satu agenda penting dalam event tersebut adalah dukungan forum terhadap pembangunan infrastruktur kemaritiman di Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam rangka mendukung terwujudnya pembangunan infrastruktur maritim Indonesia, dan menyambut kebijakan Pemerintah Kerajaan Spanyol tentang "Internasionalisasi Perusahaan - perusahaan Spanyol ke Pasar Non-Konvensional," Kedubes RIMadrid pada 29 Juni - 1 Juli menyelenggarakan Forum Bisnis di kota pelabuhan Vigo, Spanyol, pada 29 Juni - 1 Juli 2017.

Format kegiatan yang diselenggarakan bekerja sama dengan Kantor Pengacara Antonio Vinal & Co. Abogados, meliputi kunjungan ke Perusahaan Galangan Kapal Freire, Cardama, dan Frigorifigos de Vigo.

Selain itu, diadakan Jamuan Santap Malam Bisnis, Seminar dan Sesi Business to Business Meeting, serta kunjungan ke Pelabuhan Vigo. Seminar diikuti 75 pemimpin perusahaan setingkat Chief Executive Officer (CEO), yang merupakan klien dari Kantor Pengacara Antonio Vinal & Co. Abogados, bergerak di bidang industri galangan kapal (shipyard), logistik, asuransi, pariwisata bahari (cruise), pengolahan ikan, asosiasi perusahaan kapal ikan, asosiasi perusahaan galangan kapal, dan otoritas pelabuhan.

Dipilihnya kota pelabuhan Vigo sebagai lokasi promosi investasi di sektor infrastruktur maritim, karena Vigo merupakan pusat industri perikanan dan perkapalan Spanyol. Di Vigo terdapat perusahaan produk perikanan terbesar di Spanyol, Pescanova dan Kantor Pusat Konfederasi Perusahaan-perusahaan Hasil Laut Spanyol (CONSEMAR), serta Kantor Pusat European Fisheries Control Agency.

Vigo sebagai pusat industri galangan kapal terbesar di Spanyol, adalah lokasi penyelenggaraan pameran dwitahunan industri perkapalan terbesar di Eropa (Navalia International Shipbuilding Exhibition), pameran terakhir digelar pada Mei 2016 dan diikuti 750 perusahaan dari 90 negara.

Dubes RI untuk Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso, mengatakan Vigo menjadi tantangan tersendiri bagi KBRI Madrid. Kota Vigo selain menjadi tempat bermukim lebih dari 100 WNI yang berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di berbagai perusahaan perikanan, juga posisi Vigo yang kuat di sektor industri kemaritiman. "Belum banyak perusahaan perikanan di Vigo yang berinvestasi di Indonesia. Kami harus membawa mereka untuk berinvestasi di sektor maritim," ungkapnya.

Yuli Mumpuni mengatakan, langkah itu ditempuh sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo yang menetapkan pembangunan poros maritim sebagai prioritas. Ditekankan bahwa tujuan penyelenggaraan Forum Bisnis adalah untuk menawarkan berbagai peluang investasi dan mendorong arus masuk investasi Spanyol ke Indonesia, di bidang infrastruktur maritim, khususnya di sektor industri perikanan, industri perkapalan, dan pariwisata bahari, serta pembangunan infrastruktur di pelabuhan transit.

Sementara itu, Deputi Infrastruktur Kemenko Maritim, Ridwan Djamaludin, dalam paparannya menyampaikan, Indonesia telah menetapkan pembangunan kemaritiman difokuskan pada tiga sektor yakni, memperkuat industri-industri maritim, perikanan, dan pariwisata, yang dilaksanakan berdasarkan pendekatan pembangunan daerah yang terintegrasi dan pembangunan infrastruktur strategis.

Lebih lanjut dikatakan, pembangunan di ketiga sektor tersebut harus memberikan kontribusi positif pada pembangunan perekonomian nasional agar lebih efisien, merata dan mendukung industrialisasi yang memberi nilai tambah.

Selain itu, kebijakan yang mengedepankan pendekatan pembangunan daerah yang terintegrasi difokuskan pada pembangunan di luar Pulau Jawa, yaitu di Sumatera Utara dengan tema pembangunan "Western Indonesia Economic and Business Hub for ASEAN"; Kalimantan Utara dengan tema "Energy and Mineral Hub"; Sulawesi Utara dengan tema "Pacific Rim Economic Hub"; dan Bali dengan tema "High-Tech Institution and Connectivity Infrastructure", untuk meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

"Nilai investasi itu mempunyai potensi keuntungan yang sangat tinggi. ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇ˝ˇDi sektor infrastruktur maritim saja, diperkirakan memberikan keuntungan sekitar 1,33 triliun dollar AS per tahun. Saya yakin nilai ini akan menarik kalangan investor Spanyol," kata Ridwan.

Sedangkan Rainer Haryanto, Direktur Program, Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas, Kemenko Ekonomi memaparkan tentang kebijakan anggaran Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur prioritas di seluruh Indonesia.

Rainer mengatakan, pembiayaan pembangunan infrastruktur Tahun Anggaran 2015 - 2019 adalah sebesar 4.800 triliun rupiah. Dari jumlah tersebut, Pemerintah hanya menyediakan dana dari APBN dan APBD sebesar 41,3 persen, BUMN 22,2 persen dan sisanya sebesar 36 persen diharapkan dapat bersumber dari dana swasta (investor), dan Pembiayaan Infrastruktur Non Anggaran (PINA).

"Pemerintah Indonesia juga menyampaikan daftar proyek infrastruktur prioritas yang ditawarkan kepada investor asing, seperti pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung," katanya. sur/R-1

Memudahkan PMA

Topik lainnya yang disampaikan adalah menyangkut regulasi investasi. Kepala Desk PMA Uni Eropa Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Nurmala Martin mengatakan, kebijakan baru BKPM dalam memberikan pelayanan kepada para investor asing, di antaranya membentuk unit One Stop Service (OSS) pada Desember 2014.

"Saat ini, telah terbentuk di 34 OSS di seluruh Indonesia. Kami mengundang kalangan dunia usaha dari Kota Vigo untuk memanfaatkan potensi dan peluang yang tersedia di Indonesia. Kami yakin nilai investasi Spanyol di Indonesia akan meningkat dan makin banyak perusahaan Spanyol yang beroperasi di Indonesia," ujar Nurmala.

Optimisme juga disampaikan Antonio Vinal. Dia menyatakan Indonesia mempunyai prospek bisnis menyusul diberlakukannya sejumlah aturan yang memudahkan Penanaman Modal Asing (PMA). Paket Kebijakan Ekonomi I-XV yang diluncurkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo, menawarkan insentif dan fasilitas untuk memperlancar pelaksanaan investasi asing. "Kami siap mendampingi perusahaan Spanyol berinvestasi di Indonesia," katanya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Fishing Fleet Association Vigo, Javier Touza, yang siap memimpin delegasi bisnis ke Jakarta, pada September mendatang. Bahkan, Direktur Centunion, Eliseo Almela Barbarroja mengibaratkan bahwa para pelaku bisnis seperti semut. Pemimpin perusahaan konstruksi yang telah 41 tahun beroperasi di Indonesia itu mengatakan, semut-semut akan mengerubuti tempat-tempat dimana pun yang ada gula.

"Indonesia itu seperti gula. Negeri ini akan menjadi daya tarik investor asing, karena ada gula di sana. Di mana ada gula, di situ ada semut," kata Eliseo.

Sementara itu, Dubes Yuli didampingi Ridwan Djamaludin, dalam pertemuan dengan Kepala Otoritas Pelabuhan Vigo, Enrique Cesar Lopez Velga sepakat meningkatkan kerja sama pengembangan infrastruktur pelabuhan transit di Indonesia.

KBRI Madrid optimistis penyelenggaraan Forum Bisnis Investasi Infrastruktur Maritim di Kota Vigo akan meningkatkan kemitraan erat antara pelaku usaha Spanyol dan Indonesia. sur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top