Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Duka Seorang Ayah yang Kehilangan Anak Akibat Lubang di Jalanan

Foto : AFP/INDRANIL MUKHERJEE

Tutup Lubang Jalan l Dadarao Bilhore sedang menutup lubang jalan di sebuah jalan raya di Mumbai, India, pada Rabu (29/8) lalu. Tugas mulia yang dilakukan Dadarao ini, didedikasikan untuk mengenang dan menghormati anak laki-lakinya yang tewas akibat kecelakaan tunggal sepeda motor akibat adanya lubang di jalanan pada 2015 lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Dadarao Bilhore tampak khidmat berdoa di tepi jalan usai ia menutup sebuah lubang di tepi jalan raya di Mumbai, India, pada suatu sore di pengujung Agustus lalu. Tak banyak orang mengetahui mengapa Dadarao, 48 tahun, harus repot-repot mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dibenahi Dinas Pekerjaan Umum.

Berbekal cangkul, sisa-sisa material pasir dan kerikil yang ia kumpulkan dari sejumlah proyek pembangunan gedung-gedung, pejual sayur-mayur itu mau meluangkan waktu untuk menutupi lubang-lubang di jalanan yang kerap ia lalui.

Ternyata ada alasan mengapa Dadarao secara sukarela mengerjakan tugas mulia itu yaitu karena tingginya angka kematian lalu lintas akibat lubang-lubang di jalanan yang tercatat telah membunuh ribuan pengguna jalan di India.

Adapun doa yang ia panjatkan setelah selesai menutup lubang jalan, ditujukan untuk anak laki-lakinya yang bernama Prakash Bilhore, seorang pelajar cerdas berusia 16 tahun, yang tewas pada Juli 2015 lalu akibat lubang di jalanan Kota Mumbai saat ia dibonceng sepupunya yang mengendarai sepeda motor.

Sepeda motor yang dinaiki Prakash terjungkal setelah menerjang lubang jalan yang amat dalam. Prakash mengalami cedera parah di organ otak akibat kecelakaan tunggal itu karena ia tak mengenakan helm. Sementara sepupunya yang mengenakan helm, hanya cedera ringga dalam tragedi itu.

Untuk mengatasi rasa dukanya yang amat mendalam akibat kehilangan anak laki-lakinya, Dadarao memutuskan untuk berbuat sesuatu terhadap jalanan di Kota Mumbai yang seperti halnya sebagian besar jalan-jalan di seluruh penjuru India, tak terurus dengan baik.

"Kehilangan Prakash secara tiba-tiba, meninggalkan kedukaan yang amat mendalam dalam hidup kami. Saya menutupi lubang-lubang di jalanan untuk mengenang dan menghormati Prakash," kata Dadarao saat ditemui reporter kantor berita AFP di apartemennya yang sederhana di Mumbai. Di apartemen itu, Dadarao tinggal bersama istri, anak perempuan dan keluarga dekatnya. "Saya juga tak ingin orang lain kehilangan orang yang dicintai seperti yang kami rasakan," imbuh dia.

Rekor

Selama 3 tahun terakhir, Dadarao tercatat telah menutup hampir 600 lubang jalan di Mumbai. Banyak kecelakaan lalu lintas terjadi di Mumbai di musim penghujan, karena air hujan mengerus aspal hingga membuat lubang-lubang di sepanjang jalan. Tak heran jika Guinness Book of Records mencatat Mumbai sebagai kota dengan rekor lubang jalanan terbanyak.

Seorang warga bernama Navin Lade, lewat laman mumbaipotholes.com, mencatat ada lebih dari 27.000 lubang di sepanjang jalanan di Kota Mumbai. Berdasarkan data statistik yang dipegang pemerintah India, lubang jalan jadi penyebab kematian atas 3.597 orang pada 2017 lalu. Itu berarti rata-rata 10 nyawa melayang per harinya akibat lubang jalan.

Atas laporan ini, warga India menyalahkan sikap tak acuh pemerintah yang melemparkan permasalahan ini ke pemerintah lokal yang dinilai gagal dalam memelihara jalanan dengan baik.

Sejumlah aktivis mengatakan sudah ada kontraktor yang dipekerjakan untuk memperbaiki jalanan. Namun tugas itu selalu diselesaikan dengan amat buruk oleh kontraktor, dengan harapan tahun depan mereka kembali mendapat anggaran kontrak perbaikan jalan lagi.

Atas temuan itu, Dadarao menyatakan amat kecewa. "Pemerintah harus bertanggung jawab dan menciptakan infrastruktur yang lebih baik," katanya.

Tak mau menunggu pemerintah untuk bertindak, Dadarao, yang terkadang dibantu sukarelawan lainnya yang terenyuh mendengar kisah duka ayahanda dari Prakash itu, sigap turun ke jalan. Aksi Dadarao bahkan telah ditulis sejumlah media massa di India dan atas jasanya ia telah mendapat banyak penghargaan.

"Pengakuan atas aksi kami telah membulatkan tekad saya untuk menghadapi kedukaan, dan kemana pun saya pergi, saya merasa Prakash ada di samping saya," ungkap Dadarao. Selama hayat dikandung badan dan masih sanggup berjalan, saya bertekad menyingkirkan lubang-lubang di jalanan," pungkas dia.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top