Dubes Lyudmila Tegaskan Rusia dan Indonesia Jalin Hubungan Kemitraan Strategis
Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila (tengah), Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin (kedua dari kanan), dan Menpan RB, Azwar Anas (kiri) pada Perayaan Hari Nasional Rusia di Jakarta, Jumat malam (15/6).
Foto: IstimewaJAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan, Rusia dan Indonesia memiliki sejarah panjang kerja sama yang berhasil secara tradisional berdasarkan prinsip-prinsip persahabatan, saling pengertian, dan dialog yang dapat dipercaya.
Tahun ini diperingati HUT ke-73 hubungan diplomatik kedua negara. Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa kemitraan kedua negara telah mencapai tingkat dialog strategis yang tinggal diformalkan dengan menandatangani deklarasi yang relevan.
Pernyataan Dubes Lyudmila dikemukakan saat memberikan pidato sambutan pada Perayaan Hari Nasional Rusia di Hotel Mulia, Jumat malam (15/6). Dalam acara yang dihadiri hampir seribu orang ini Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menggandeng Akademi Televisi Indonesia (ATVI) sebagai partner untuk dokumentasi dan publikasi.
Menurut siaran persnya, Direktur ATVI, Melitina Teoalu mengatakan, kerja sama dengan Kedubes Rusia dalam perayaan Hari Nasional ini sangat strategis dan bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa. Acara ini seperti dikemukakan Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila, memperlihatkan hubungan baik antara Indonesia dan Rusia dalam berbagai bidang dan akan terus dilanjutkan.
"Bagi kami di ATVI, dosen dan mahasiswa yang hadir dan terlibat dalam pendokumentasian dan publikasi acara ini pun dapat belajar banyak, khususnya bagaimana sebuah negara besar menyelenggarakan acara Perayaan Hari Nasionalnya di Jakarta. Hadirin yang datang dari berbagai kalangan juga menjadi nara sumber bagi mahasiswa untuk diwawancara dan ini juga merupakan praktik langsung yang sangat bagus," ujar Melitina.
Beberapa Menteri Kabinet dan mantan menteri juga hadir seperti Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Briokrasi (PANRB), mantan Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Tenaga Kerja Theo L Sambuaga, mantan Menkes Siti Fadilah Supari, Wakil Ketua DPD RI, Sultan Nadjamudin, Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia 2016-2020, M Wahid Supriyadi, sejumlah pejabat dan pengusaha.
Dubes Lyudmila mengungkapkan, sejak tahun 1950-an hingga saat ini Indonesia tetap menjadi salah satu mitra utama kami di kawasan Asia Tenggara dan Asia-Pasifik. Kami menikmati dialog politik yang aktif, yang mencakup kontak dekat antara para pemimpin kami, interaksi parlementer dan kementerian yang kuat.
"Kedua negara terus membangun dialog sosial, pendidikan dan budaya yang lebih dekat dan bertujuan untuk bekerja sama dalam proyek infrastruktur bersama di berbagai bidang termasuk energi, transportasi dan teknologi informasi," ujar Dibes Lyudmila
Dikemukakan Dubes Lyudmila, kepemimpinan Rusia sangat menghargai status hubungan bilateral saat ini yang semakin berkembang setelah kunjungan Presiden Joko Widodo ke Moskow pada Juni 2022.
"Terlepas dari situasi geopolitik saat ini dan dampak negatif terhadap ekonomi dunia yang disebabkan oleh sanksi Barat terhadap Rusia, perdagangan kami volume dengan Indonesia telah meningkat sebesar 40 persen tahun lalu," katanya.
Lebih lanjut dikemukakan Dubes Lyudmila, interaksi dalam forum multilateral terus berkembang. "Melalui kesempatan ini, saya ingin sekali lagi mengucapkan selamat kepada teman-teman Indonesia atas suksesnya kepresidenan Indonesia di G20 tahun lalu dan semoga sukses juga sebagai Ketua Asean tahun ini," katanya.
Dubes Lyudmila menyambut baik pengembangan hubungan kemanusiaan, kontak kota kembar antara Moskow dan Jakarta, serta antara kota-kota lain di Rusia dan Indonesia. Pada 10 Maret 2021 monumen Yuri Gagarin, manusia pertama yang terbang ke luar angkasa, diresmikan di Taman Mataram, Jakarta Selatan, dan dalam waktu dekat akan didirikan monumen Presiden pertama Indonesia Soekarno di Museun Art Park di Moscow," ungkapnya.
Mengakhiri sambutannya, Dubes Lyudmila membawakan dua pantun dalam bahasa Indonesia yang disambut antusiasme hadirin.
Contoh Buah Indah Hubungan RI - Rusia
Di panggung utama acara, Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin ikut memberikan sambutan di hadapan ratusan tamu undangan yang hadir dalam resepsi dan jamuan makan tersebut. Menkes Budi menyampaikan ucapan selamat kepada rakyat Rusia atas Hari Nasional mereka yang sebenaranya jatuh pada 12 Juni lalu.
"Atas nama rakyat Indonesia dan pemerintah Indonesia, saya mengucapkan selamat kepada rakyat Rusia," kata Menkes
Menurut Budi, sepanjang 73 tahun hubungan diplomatik, Indonesia dan Rusia telah mencapai banyak prestasi di bidang ekonomi maupun politik. Di samping itu, ia juga menyoroti kontribusi Rumah Sakit Umum Persahabatan (RSUP) yang dibangun oleh pemerintah Soviet di Jakarta pada tahun 1963. Menkes menyebut RSUP tersebut adalah salah satu contoh di antara buah indah dari hubungan antara Rusia dan Indonesia.
"Pembangunan rumah sakit ini selesai saat sistem pemerintahan Soviet, dan dipimpin oleh para insinyur Soviet selama dua tahun. Bahkan beberapa dokter dan perawat Rusia juga masih ada yang bekerja di sana," katanya
Selain menjadi simbol persahabatan, RSUP juga telah memainkan peran kunci selama pandemi Covid-19 tiga tahun lalu, menurut Budi, RSUP adalah salah satu rumah sakit pusat yang menampung banyak pasien Covid-19 yang terinfeksi. Rumah sakit itu dibangun dan didukung oleh teman kami dari Rusia.
Selesai memberikan sambutan, Menkes Budi bersama Dubes Rusia untuk Asean, Evgeny Zagayno dan Dubes Rusia untuk RI, Lyudmila Vorobieva memotong kue sebagai simbol perayaan Hari Nasional Rusia
Dubes RI untuk Rusia dan Belarus, 2016-2020, M Wahid Supriyadi yang hadir di acara itu mengatakan, Indonesia dan Rusia memiliki banyak posisi yang sama dalam menyikapi isu-isu internasional dan regional, termasuk tantangan global. Kedua negara memiliki banyak potensi dan peluang kerja sama di berbagai bidang, baik ekonomi, perdagangan, investasi, energi, pariwisata, iptek, pendidikan, sosial budaya, keamanan dan teknik militer.
Menurut Wahid, Rusia sebagai pasar potensial bagi produk Indonesia, seperti minyak sawit, produk ikan, kopi, garmen, sedangkan Rusia menawarkan gandum dan produk-produk berteknologi tinggi kepada Indonesia. Kerja sama ini dapat saling melengkapi satu sama lainnya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Marcellus Widiarto
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Jonatan dan Sabar/Reza Tantang Unggulan Tuan Rumah di Semifinal China Masters 2024
- Christian Sugiono Bangun Luxury Glamping di Tepi Danau
- KKP Perkuat Kerja Sama Ekonomi Biru dengan Singapura
- Berkaus Hitam, Pasangan Dharma-Kun Kampanye Akbar di Lapangan Tabaci Kalideres, Jakarta Barat
- IBW 2024, Ajang Eksplorasi Teknologi Blockchain Kembali Digelar