Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kasus Tenaga Kerja Asing

Dubes Filipina Diminta Tinggalkan Kuwait

Foto : istimewa

Minta Minta MAAF l Duta Besar Filipina di Kuwait, Renato Villa menggelar konferensi pers di Kuwait City, Selasa (24/4). Renato meminta maaf kepada pemerintah Kuwait atas dugaan terjadinya pelanggaran kedaulatan yang dilakukan oleh staf Kedutaan Filipina

A   A   A   Pengaturan Font

Kuwait - Kementerian Luar Negeri Kuwait memberikan waktu selama satu minggu kepada Duta Besar Filipina Renato Villa untuk meninggalkan Kuwait. Insiden pengusiran ini berkaitan dengan dugaan terjadinya pelanggaran kedaulatan yang dilakukan oleh staf Kedutaan Filipina di Kuwait saat menyelamatkan tenaga kerja Filipina. Selain itu Kuwait juga akan menarik Duta Besar nya dari Filipina.

Perintah pengusiran itu dilakukan sehari setelah Dubes Renato Villa menyampaikan permintaan maaf kepada publik di Kuwait.

Pemerintah Filipina sebenarnya juga sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Kuwait setelah beredar video yang memperlihatkan staf Kedutaan Besar Filipina membantu beberapa warganya yang lari dari majikan yang diduga melakukan kekerasan. Dalam salah videoterlihat seorang perempuan lari dari sebuah rumah dan melompat ke mobil yang sedang menunggu.

Sementara video lain memperlihatkan seseorang berlari dengan cepat dari yang tampak seperti lokasi konstruksi ke sebuah mobil berwarna hitam. Kuwait memprotes tindakan yang disebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan.

Menteri Luar Negeri Filipina, Alan Peter Cayetano, juga sudah menyatakan permintaan maaf. Namun Alan menambahkan staf kedutaan yakin sedang campur tangan dalam situasi yang mengancam jiwa seseorang.

"Kami menghormati kedaulatan dan hukum Kuwait, namun keselamatan pekerja Filipina juga amat penting," tuturnya sambil menambahkan Kuwait bisa menerima penjelasan Filipina itu.

Terdapat lebih dari 260.000 warga Filipina yang bekerja di Kuwait dan sekitar 65 persen adalah pembantu rumah tangga.

Cayetano mengatakan Duta Besar Kuwait di Manila sudah bertemu dengan Presiden Rodrigo Duterte terkait kasus tersebut. "Kami kini mengirim surat kepada rekan kami, dan meminta maaf atas insiden tertentu yang dipandang Kuwait sebagai pelanggaran kedaulatan," jelasnya.

Bulan lalu Presiden Duterte melarang warganya ke Filipina dan memerintahkan yang sudah berada di sana untuk pulang setelah kasus pembunuhan seorang PRT Filipina. Joanna Demafelis, yang berusia 29 tahun, dibunuh dan jenazahnya ditaruh di lemari es di dalam apartemen di Kuwait yang sudah kosong karena ditinggalkan majikannya. Pengadilan menjatuhkan hukuman mati atas majikan Demafelis, pasangan suami istri asal Libanon dan Suriah.

scmp.com/P-4


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top