Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dubes Djumala: Diplomasi Membumi Bisa Dicapai Melalui Jalur Bilateral dan Multilateral

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

WINA - Dubes RI untuk Austria, Slovenia, dan PBB, Darmansjah Djumala, dalam acara bedah buku "Diplomasi Membumi: Narasi Cita Diplomat Indonesia" yang diselenggarakan oleh Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK), Kementerian Luar Negeri Indonesia bersama FISIP Universitas Sriwijaya (Unsri) pada 28 Juni lalu menyatakan bahwa seorang diplomat sering menjadi saksi sejarah, baik peristiwa nasional maupun internasional.

"Banyak cara untuk memahami dan memaknai sejarah. Salah satunya dengan cara mencatat dan menganalisis peristiwa itu, kemudian menuliskannya di media dengan niat berbagi dengan publik," ucap Dubes Djumala.

Dubes Djumala melanjutkan bahwa jika dalam menyampaikan ide dan pemikirannya, diplomat mampu memetik makna dan nilai dari peristiwa sejarah itu, maka ia telah berkontribusi dalam wacana publik dan akademik.

"Itulah cara sederhana memaknai sejarah. Memetik nilai dari sebuah peristiwa sebagai bahan pembelajaran," demikian ditegaskan Dubes Djumala seperti disampaikan pada press release yang diterima redaksi Koran Jakarta pada Selasa (29/6).

"Verba volant, scripta manent adalah peribahasa Latin kuno yang artinya kurang lebih "apa yang terucap mudah lenyap, apa yang tercatat pasti melekat". Itulah motivasi saya menuangkan ide dan pemikiran kedalam tulisan. Sebab, jika pikiran hanya diucapkan, akan mudah hilang. Tapi jika dituliskan dan dibukukan akan mudah diingat untuk dijadikan bahan pembelajaran," ungkap Dubes Djumala.

Diplomasi di era Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi lebih diarahkan pada upaya memberi manfaat langsung dan konkrit bagi rakyat. Untuk mencapai itu diplomasi bisa dilakukan melalui jalur bilateral dan multilateral. Kedua jalur diplomasi itu tidak perlu diperhadapkan secara dikotomis, sebab keduanya bisa memberi manfaat langsung bagi rakyat.

"Diplomasi Membumi yang memberi manfaat langsung dan konkrit bagi rakyat bisa dicapai baik melalui jalur bilateral maupun multilateral," papar Dubes Djumala.

Acara bedah buku tersebut merupakan bagian dari acara Forum Debriefing Kepala Perwakilan RI yang diselenggarakan secara daring oleh BPPK Kemlu. Buku "Diplomasi Membumi: Narasi Cita Diplomat Indonesia" setebal 518 halaman tersebut merupakan kumpulan artikel di media massa dengan rentang waktu 35 tahun, sejak Dubes Djumala masih jadi mahasiswa, mengawali karier di Kemlu, hingga tulisan beberapa bulan lalu.

Tulisan dalam buku ini dibagi ke dalam 8 bagian dan berjumlah 112 artikel yang terbagi dalam dua bagian besar yaitu konsep kebijakan "Diplomasi Membumi" dan mengenai isu-isu nasional, regional dan global serta isu tematik yang dikontekstualisasikan dengan kebijakan politik luar negeri RI.

Buku tersebut memuat kata sambutan dari Presiden RI Joko Widodo dan Menlu RI, Retno LP Marsudi, serta kata pengantar dari Profesor Azyumardi Azra, intelektual UIN. I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top