Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dua Negara Eks Soviet Ini Kembali Tegang, Baku Tembak Pecah di Perbatasan

Foto : ANTARA/Reuters

Arsip foto - Tentara etnis Armenia melihat kendaraan militer pasukan penjaga perdamaian Rusia melintas di Lachin di wilayah Nagorno-Karabakh, November 2020.

A   A   A   Pengaturan Font

Tentara Azerbaijan dan polisi Armenia terlibat baku tembak di wilayah perbatasan Nagorno-Karabakh yang dipersengketakan.

JAKARTA - Lima orang terbunuh dalam bentrok pada Minggu (5/3) waktu setempat antara tentara Azerbaijan dengan polisi Armenia di daerah Nagorno-Karabakh yang dipersengketakan kedua negara namun secara sah berada di dalam wilayah Azerbaijan.

Menurut laporan laman Sky News, kementerian pertahanan Azerbaijan mengungkapkan dua tentaranya tewas dalam baku tembak setelah tentara Azerbaijan menghentikan iring-iringan kendaraan yang diduga mengangkut senjata dari wilayah perkotaan ke daerah perdesaan dengan menggunakan jalan terlarang.

Sebaliknya, kementerian luar negeri Armenia menyatakan tiga pejabat kementerian dalam negeri Karabakh tewas. Pihak Armenia membantah iring-iringan ini membawa senjata, melainkan dokumen.

Nagorno-Karabakh diakui dunia sebagai bagian wilayah Azerbaijan, tetapi kebanyakan penduduknya adalah etnis Armenia.

Wilayah ini sudah dua kali diamuk perang dalam tiga puluh tahun terakhir sejak Azerbaijan dan Armenia merdekadari Uni Soviet.

Pasukan etnis Armenia yang didukung Armenia menguasai Karabakh dan wilayah-wilayah sekitarnya pada 1994, tetapi Azerbaijan berhasil merebut kembali sebagian besar wilayahitu dalam perang enam pekan pada 2020 yang merenggut 6.000 nyawa manusia.

Perang itu berakhir dengan gencatan senjata dan penempatan pasukan Rusia sebagai penjaga perdamaian di sana.

Para pemimpin kedua negara sudah sering bertemu untuk mengatasi konflik ini, namun kekerasan tetap saja terjadi sehingga merusak upaya-upaya perdamaian.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top