Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea l Presiden Moon ke Pyongyang Demi Lancarkan Upaya Denuklirisasi

Dua Korea Buka Kantor Bersama

Foto : AFP/JUNG Yeon -Je

Cho Myoung-gyon

A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah kantor bersama dua Korea diresmikan kemarin di Kaesong, Korut. Adapun fungsi utama dari kantor bersama ini untuk mengeratkan hubungan Korsel dan Korut.

KAESONG - Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) pada Jumat (14/9) membuka kantor bersama di Kaesong. Fungsi dari kantor bersama ini untuk kian mempererat hubungan dua negara, jelang kunjungan Presiden Korsel, Moon Jae-in, ke Pyongyang, pekan depan.

"Sebuah babak baru dalam sejarah telah dimulai hari ini," kata Menteri Unifikasi Korsel, Cho Myoung-gyon, dalam pidato sambutan pembukaan kantor bersama itu. "Kantor ini merupakan simbol perdamaian bersama yang diciptakan oleh Korsel dan Korut," imbuh dia.

Komentar tambahan disampaikan pula oleh petinggi dari Korut yang jadi ketua Komite Reunifikasi Perdamaian bernama Ri Son Gwon yang menyebut pembukaan kantor bersama itu sebagai hal penting yang didambakan warga dari Korut dan Korsel.

Korsel dan Korut sejauh ini berhasil menjalin kerja sama di sejumlah proyek sejak pertemuan tingkat tinggi yang digelar April lalu di Panmunjom yang mempertemukan Presiden Moon dan pemimpin Korut, Kim Jong-un.

Jalinan kerja sama itu terjadi saat upaya Amerika Serikat (AS) untuk mengamankan progres denuklirisasi di Semenanjung Korea mengalami kemandekan. Untuk bisa melancarkan kembali percepatan progres denuklirisasi, Presiden Moon akan bertolak menuju Pyongyang pada Selasa (18/9) pekan depan.

"Perjumpaan pertama Presiden Moon dan Kim Jong-un akan jadi sorotan utama dalam kunjungan selama 3 hari itu," demikian pernyataan kantor Kepresidenan Korsel.

Kunjungan Moon ke Korut nanti, akan jadi pertemuan ke-3 antara dirinya dengan Kim Jong-un sepanjang tahun ini. Dalam pertemuan sebelumnya, berhasil membuka mediasi bagi pertemuan tingkat tinggi antara Presiden AS, Donald Trump, dan Kim Jong-un, yang terjadi di Singapura pada Juni lalu.

Pelanggaran Sanksi

Kantor bersama dua Korea merupakan kesepakatan pertama yang dihasilkan dalam pertemuan antara Presiden Moon dan Kim Jong-un, pada April lalu.

Tadinya kantor bersama ini direncanakan akan dibuka pada pengujung Agustus lalu. Namun rencana itu tertunda setelah Presiden AS membatalkan kunjungan Menteri Luar Negeri AS ke Pyongyang dengan alasan bahwa hingga saat itu amat sedikit progres dari perundingan denuklirisasi dengan Korut.

Sementara itu menyikapi dibukanya kantor bersama dua Korea di Kaesong, sejumlah pengamat mengkritik langkah itu dengan menyatakan bahwa kantor bersama itu berpotensi melanggar sanksi internasional yang dikenakan pada Korut karena program nuklir dan pengembangan persenjataan misil balistik.

Namun dalam penjelasannya, Presiden Moon menyatakan bahwa kerja sama lebih lanjut dengan Korut terutama dengan proyek-proyek infrastruktur dan ekonomi, akan dilaksanakan setelah Korut melakukan denuklirisasi dan AS mencabut sanksi internasional terhadap Pyongyang.

Dalam penjelasannya, Kementerian Unifikasi Korsel menjelaskan bahwa kantor bersama ini akan jadi wadah bagi saluran konsultasi dan komunikasi demi peningkatan hubungan antar-Korea, memperbaiki hubungan antara Korut dan AS, dan meredakan ketegangan militer.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top