
DPRD NTB dorong perbankan perluas pembayaran QRIS di desa wisata
Anggota Komisi V DPRD Nusa Tenggara Barat Sitti Ari.
Foto: ANTARA/Sugiharto PurnamaMataram -- Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat mendorong perbankan untuk memperluas penggunaan sistem pembayaran berbasis QRIS agar mempermudah wisatawan saat berbelanja di desa wisata.
"Tentunya bagaimana pihak bank untuk mensosialisasikan QRIS terhadap UMKM, karena repot juga (pembayaran tunai)," kata Anggota Komisi V DPRD NTB Sitti Ari dalam pernyataan di Mataram, Minggu.
Ari mengungkapkan pengalamannya beberapa kali berbelanja ke tempat wisata yang tidak menyediakan pembayaran mobile menggunakan kode QR tersebut.
Menurut dia, pelaku UMKM perlu beradaptasi dengan kehadiran teknologi berupa pembayaran menggunakan QRIS. Apalagi orang-orang saat ini semakin jarang membawa uang di dalam dompet saat berpergian ke luar rumah.
Keberadaan ponsel pintar membantu orang-orang menyelesaikan segala bentuk pembayaran.
"Saya kadang (mengajak) ayo makan, ternyata saya tidak bawa uang tunai dan ternyata di sana tidak ada QRIS kan repot kita harus utang. Malu dong kita sudah ajak orang datang ke sini, terus tidak mentraktir," kata Ari.
Nusa Tenggara Barat memiliki 275 desa wisata yang tersebar di delapan kabupaten dan dua kota di wilayah tersebut. Jumlah desa wisata terbanyak berada di Kabupaten Lombok Timur yang mencapai 88 desa wisata.
Salah satu desa wisata yang belum menerapkan sistem pembayaran digital ada di desa wisata Kebon Ayu yang berlokasi di Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
Desa Kebon Ayu merupakan kampung budidaya melon modern yang memiliki banyak stan kuliner lokal. Sistem pembayaran di sana masih mengedepankan pembayaran uang tunai.
Merujuk data Bank Indonesia per Januari 2025, jumlah pengguna QRIS di Nusa Tenggara Barat mencapai 481.333 pengguna dengan nilai transaksi sebesar Rp253,70 miliar.
Bank Indonesia menyatakan kebijakan dan inovasi QRIS diarahkan sebagai pintu masuk ke ekosistem digital bagi UMKM untuk mendukung inklusifitas dan konektivitas.
Berita Trending
- 1 Polresta Cirebon gencarkan patroli skala besar selama Ramadhan
- 2 Kota Nusantara Mendorong Investasi Daerah Sekitarnya
- 3 Ini Klasemen Liga 1 Setelah PSM Makassar Tundukkan Madura United
- 4 Pemerintah Kabupaten Bengkayang Mendorong Petani Karet untuk Bangkit Kembali
- 5 Negara-negara Gagal Pecahkan Kebuntuan soal Tenggat Waktu Laporan Ikim PBB
Berita Terkini
-
Waspada, Harga Pangan Naik, Bukan Sekadar Siklus Tahunan
-
Tak Melulu Kejar Cuan, Dunia Usaha Juga Terlibat Aktif Atasi Masalah Sampah
-
Dari Irigasi ke Energi, Proyek Bendungan-PLTA Masuk Skema KPBU
-
Wamentan Meminta 2–3 Hari untuk Menurunkan Harga Cabai
-
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Membagikan Paket Sembako