Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tantangan Perekonomian

DPR Minta Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Resesi Global

Foto : KORAN JAKARTA/M FACHRI

PIDATO PEMBUKAAN I Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato pembukaan masa sidang pada Rapat Paripurna ke-9 masa persidangan II tahun 2022-2023 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/11).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - DPR mengingatkan pemerintah untuk menyiapkan berbagai langkah antisipatif menghadapi ancaman resesi global. Ketua DPR RI, Puan Maharani, saat membuka masa persidangan II tahun 2022-2023 di Jakarta, Selasa (1/11), mengatakan langkah antisipasi penting karena ketidakpastian dan gejolak ekonomi dunia masih berlanjut hingga tahun depan.

Ancaman resesi ekonomi global terhadap Indonesia yang perlu diwaspadai mulai dari menurunnya permintaan ekspor produk jadi Indonesia dan kenaikan suku bunga di negara-negara maju yang menyebabkan aliran modal mengalir ke luar negeri. "Begitu pula dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya beban biaya usaha akibat depresiasi rupiah yang dipicu oleh tekanan pada kinerja transaksi finansial," jelas Puan.

Langkah antisipasi itu diharapkan mampu menjaga ketahanan fiskal dan stabilitas perekonomian nasional dari tekanan faktor eksternal. Hal itu, terutama gangguan rantai pasok global sebagai dampak konflik Russia-Ukraina yang telah menimbulkan guncangan hebat, terutama di sektor pangan dan energi yang pada akhirnya mengakselerasi laju inflasi.

"Di tengah tingginya ketidakpastian dan tekanan ekonomi yang silih berganti, DPR RI mengapresiasi pemerintah dalam menjaga kinerja perekonomian Indonesia yang cukup baik dan tetap pada trajectory positif," puji Puan.

Pada kesempatan terpisah, Presiden Direktur Hana Bank, Park Jong Jin, mengatakan siap menghadapi gejolak ekonomi global pada 2023, terutama ancaman resesi baik di negara maju maupun negara berkembang. "Mungkin kita akan menghadapi krisis, namun jika dapat memahami dan menanggapi dengan tepat, kita akan dapat mengatasinya, sama seperti mengatasi pandemi Covid-19," kata Park Jong Jin.

Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, mengajak masyarakat untuk optimistis dalam memandang risiko dan ketidakpastian global yang sekarang terjadi.

Menurut Febrio, di tengah ketidakpastian global, Indonesia masih terus mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2023 mencapai 5,3 persen. Sebab itu, pemulihan ekonomi ke depan semestinya makin kuat dan berkualitas.

Dua Sisi

Sementara itu, ekonom senior dari Universitas Indonesia, Muhamad Chatib Basri, mengatakan resesi global tentu akan berdampak pada perekonomian Indonesia. "Ketika Amerika Serikat (AS) mengalami resesi, tentu ini akan berpengaruh terhadap perekonomian di negara lain, termasuk ekonomi Indonesia juga akan mengalami perlambatan," kata Chatib.

Dampaknya pada ekonomi Indonesia pada dua sisi yaitu jalur perdagangan yang bisa berakibat ekspor Indonesia melambat. Beruntung, kontribusi ekspor terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia relatif kecil yakni sekitar 25 persen. Di sisi lain krisis juga mendongkrak harga batu bara, sehingga penerimaan devisa ekspor meningkat.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top