Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fungsi Pengawasan

DPR Minta LPS Memitigasi Dampak Ekonomi Dunia

Foto : ISTIMEWA

AMIR USKARA Wakil Ketua Komisi XI DPR - LPS juga diminta secara aktif meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta kepercayaan masyarakat terhadap fungsi LPS melalui strategi komunikasi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Komisi XI DPR RI meminta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) agar menyiapkan langkah-langkah strategis memitigasi dinamika perekonomian global. Langkah itu diperlukan agar faktor-faktor eksternal yang berpotensi memengaruhi perekonomian nasional bisa diantisipasi lebih dini.

Demikian kesimpulan rapat Evaluasi dan Capaian Kinerja Tahun 2022 dan Rencana Kerja Tahun 2023 LPS yang disampaikan Wakil Ketua Komisi XI DPR, Amir Uskara, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Ketua Dewan Komisioner LPS dengan DPR di Jakarta, Selasa (31/1).

Selain mitigasi, LPS juga diharapkan mengoptimalkan langkah-langkah strategis dalam menghadapi dinamika industri keuangan dan tanggung jawab baru serta memperkuat koordinasi dalam memelihara stabilitas keuangan pada 2023.

"LPS juga diminta secara aktif meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta kepercayaan masyarakat terhadap fungsi LPS melalui strategi komunikasi, edukasi publik dan sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kepercayaan dan rasa aman terhadap simpanan nasabah," kata Amir.

Dalam kesempatan itu, Komisi XI juga meminnta LPS menyampaikan peta jalan (roadmap) secara komprehensif tentang tindak lanjut pelaksanaan Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

"LPS harus menuntaskan peraturan pelaksanaan Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan yang menjadi tanggung jawabnya sehingga segera efektif dalam memperkuat kerangka pengaturan di sektor keuangan," kata Amir.

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat membaik jika didukung permintaan domestik (domestic demand). "Kita punya ruang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik karena 80 persen ekonomi kita itu domestic demand. Walaupun global gonjang ganjing, kalau kita bisa jaga domestiknya kita masih akan tetap baik," kata Purbaya.

Beberapa lembaga internasional, kutip Purbaya, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 akan melambat dan diperkirakan berada pada kisaran 1,7-2,7 persen, sementara ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh di atas angka tersebut.

Dana Moneter Internasional (IMF) sebutnya memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen pada 2023, sedangkan Bank Dunia memprediksi 4,8 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023. "Kondisi domestik cukup kuat jadi kita harus jaga daya beli masyarakat," katanya.

Daya Beli

Pengamat ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan hal yang perlu diwaspadai dari resesi global adalah menjaga pasokan pangan aman, menjaga stabilitas harga agar inflasi rendah, mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit dan menjaga daya beli masyarakat.

Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Wibisono Hardjopranoto, mengatakan konsumsi masyarakat harus tetap dijaga untuk mengantisipasi kemungkinan krisis ke depan.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top