![DPR Minta Kemenhub Tingkatan Alokasi Anggaran KNKT](https://koran-jakarta.com/images/article/dpr-minta-kemenhub-tingkatan-alokasi-anggaran-knkt-221106162324.jpg)
DPR Minta Kemenhub Tingkatan Alokasi Anggaran KNKT
![DPR Minta Kemenhub Tingkatan Alokasi Anggaran KNKT](https://koran-jakarta.com/images/article/dpr-minta-kemenhub-tingkatan-alokasi-anggaran-knkt-221106162324.jpg)
Ketua Komisi V DPR, Lasarus.
Sebelumnya, Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo menjelaskan, kendala-kendala yang dihadapi KNKT selama investigasi salah satunya antara lain karena keterbatasan anggaran investigasi.
"Keterbatasan anggaran investigasi, sangat berpengaruh antara lain berdampak terhambatnya biaya dalam menyewa kapal yang digunakan untuk pencarian Cockpit Voice Recorder (CVR) dan pengangkatan puing-puing pesawat dari dasar laut," katanya.
Akibat keterbatasan anggaran, maka Nurcahyo mengungkapkan, KNKT menyewa kapal ala kadarnya dengan biaya sewanya 3 juta per hari dan kapal induk 17 juta per hari. Padahal, ungkapnya, sebetulnya ada kapal memadai yang memiliki semua fungsi namun biaya sewanya adalah Rp 12 miliar per 10 hari.
"Operasi kita waktu itu di Kepulauan Seribu selama 2,5 bulan. Jadi anggarannya cukup besar, akhirnya kita mencari yang ada yang bisa melaksanakan tugas yang kita harapkan," kata Nurcahyo.
Seperti yang diketahui bahwa pada tahun 2021, KNKT mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 6.293.950.000 untuk posko tanggap darurat pencairan CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Lalu tahun 2022, KNKT mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 4.553.811.800,- untuk kebutuhan kelanjutan dari pelaksanaan investigasi Sriwijaya Air dari Agustus sampai Desember 2022. Tahun 2023, Pagu Indikatif KNKT tercatat sebesar Rp 40.054.041.000.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya