Dorong Ekonomi, Kemenkeu Berdayakan UMKM Orientasi Ekspor
Sejumlah pekerja memproduksi batik di industri batik Syukestex, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (7/8/2020). Menurut pemilik industri batik Syukestex, Idawati, ekspor batik miliknya mengalami penurunan sekitar 50 persen saat pandemi COVID-19 dengan 70 persen produksi batik dari total keseluruhan diekspor ke Afrika dan Dubai, UEA.
"Kalau kita lihat angkanya terjadi penurunan yang cukup signifikan. Ekspor kita di semester I itu hanya mencapai 76,41 miliar dolar AS," katanya.
Oleh sebab itu, ia menuturkan pemerintah meluncurkan berbagai program dalam rangka mendukung pelaku UMKM agar tetap dapat mempertahankan usahanya di tengah krisis pandemi.
Ia menyebutkan pemerintah memiliki program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang di dalamnya terdapat kebijakan mendukung UMKM dengan menelan anggaran sebesar Rp123,46 triliun.
Program-program dukungan untuk UMKM yang masuk dalam PEN meliputi penempatan dana pemerintah di bank, pembiayaan investasi LPDB, PPh Final UMKM ditanggung pemerintah (DTP), dan subsidi bunga.
Tak hanya itu, pemerintah juga memiliki program lain yakni menugaskan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk meningkatkan ekspor dari UMKM melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 372/KMK.08/2020.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya