Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Penyakit

DKI-Swasta Kerja Sama Atasi Diabet

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menandatangani kerja sama perusahaan swasta mengurangi diabetes perkotaan, di Balai Kota Jakarta, Jumat (24/8). Mereka adalah perusahaan Perawatan Kesehatan Global Novo Nordisk Indonesia, Kedutaan Besar Denmark, Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI).

Anies mengatakan, kesepakatan bersama ini komitmen mengurangi pertumbuhan penderita diabetes. Mereka akan menggali faktor permasalahan diabetes, meningkatkan solusi, serta berbagi pengalaman seputar diabetes. Kampanye dan program yang akan ditindaklanjuti dari kesepakatan ini bertajuk "Cities Changing Diabetes". Di dalamnya termasuk pemetaan, riset, dan fakta atas diabetes di Jakarta.

"Juga akan dilakukan pula aksi tindakan nyata dengan pemangku kepentingan terkait yang tidak hanya mengubah arah kebijakan, tetapi juga gaya hidup masyarakat," kata Anies. Gubernur menambahkan, data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mencatat bahwa diabetes termasuk lima isu kesehatan teratas, selain stroke dan gagal ginjal. Tantangan terbesarnya mengubah gaya hidup masyarakat Jakarta yang belum berolahraga teratur. Mereka juga malas berjalan kaki.

Pemprov DKI Jakarta mau memastikan MoU ini tidak boleh "tidur", harus aktif. Maka, sesudah ini, semua pihak yang terkait dengan urusan diabetes segera bertindak. "Semoga upaya kita bersama akan membawa perubahan dan melahirkan gaya hidup baru masyarakat Jakarta," kata Anies.

Sejak tahun 2014, Novo Nordisk, Steno Diabetes Center Copenhagen, dan Universitas London College meluncurkan program Cities Changing Diabetes untuk menggiatkan perjuangan global melawan diabetes perkotaan.

Pelatihan Pertanian

Di bagian lain, warga Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, mengikuti pelatihan pengolahan hasil pertanian. Program ini digelar Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakpus di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). "Kami berikan pelatihan untuk peningkatan kapasitas usaha berupa pengolahan hasil pertanian kepada keluarga rawan pangan," kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakpus, Bayu Sari Hastuti.

Bayu menambahkan, pelatihan diikuti 30 orang dan akan digelar hingga 5 September mendatang. Materi pelatihan antara lain berupa kewirausahaan, pelatihan dasar OK OCE, perizinan usaha, dan permodalan. Ada juga pembagian 15 resep pengolahan pangan hasil pertanian.

Ant/pin/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top