![DKI Mesti Sertakan Penyangga Atasi Udara Buruk](https://koran-jakarta.com/images/article/dki-mesti-sertakan-penyangga-atasi-udara-buruk-220620000416.jpg)
DKI Mesti Sertakan Penyangga Atasi Udara Buruk
![DKI Mesti Sertakan Penyangga Atasi Udara Buruk](https://koran-jakarta.com/images/article/dki-mesti-sertakan-penyangga-atasi-udara-buruk-220620000416.jpg)
Kapal eretan menyeberangi aliran Kanal Banjir Barat dengan latar belakang deretan gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Jumat (17/6/2022). Berdasarkan data IQAir pada Jumat (17/6) pukul 11:30 WIB indeks kualitas udara Jakarta berada pada angka 158 AQI US sementara konsentrasi konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta saat ini 14 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO yang menunjukkan bahwa kualitas udara di Ibu Kota termasuk kategori tidak sehat.
Tak Ada Visi
Setelah itu, harus bisa dipikirkan caranya bisa memperbanyak opsi moda transportasi untuk mobilitas masyarakat. Anggara sendiri menilai bahwa selama kepimpinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, belum ada visi integrasi kebijakan untuk menyelesaikan persoalan polusi udara. Tak heran, tidak ada progres berarti penyelesaian masalah polusi tersebut.
"Persoalan kualitas udara saat awal masa jabatan Anies sampai sekarang gitu-gitu aja. Upaya mengendalikan kendaraan bermotor pribadi juga gagal. Sebab, proyek LRT dan penerapan Electronic Road Pricing yang direncanakan di RPJMD tidak berhasil dieksekusi," tutur Anggara.
Diketahui, lembaga data kualitas udara, IQ Air, kembali menempatkan Jakarta di posisi pertama dunia kota dengan kualitas udara terburuk, pada Jumat (17/6) pagi. IQ Air melalui laman resminya yang dilihat di Jakarta, Jumat, mencatat kualitas udara di Jakarta hingga pukul 07.50 WIB mencapai indeks 160.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya